Puisi-Puisi Karya Hamdani MulyaÂ
Â
KOPI SEWANGI ACEH
Karya Hamdani Mulya
Masih kuingat ketika hujan berdesis
Berderai di pucuk pohon kopi
Aroma wangi dalam cangkir
Diseduh nenekku suatu pagi
Enaknya rasa kopi Gayo
Yang disaring dan ditubruk
Wanginya kopi sewangi Aceh
Seharum Gayo dalam desah
Nafas para petani pemetik kopi
Berhembus sampai ke ujung hidung dunia
Menebar nikmat hingga dirasa lidah nusantara
Menjilat-jilat dalam cangkir, nikmat rasanya
Ingin sekali lagi Gayo aku kunjungi
Aku ingin minum secangkir kopi
Diseduh di atas dataran tinggi
Takengon namanya
Di pinggir laut tawar
Aku cium aroma kopi
Ditemani panorama alam
Yang bersih dan asri
Munawariate; Menawan hati
Lhokseumawe, 17 Oktober 2016
KENALKAN NAMAKU KOPI, KAMPUNGKU GAYO
Kenalkan namaku kopi
Tinggal di dataran tinggi
Gayo namaku kampungku dijuluki
Harum bauku ini
Renyah rasaku, nikmat sekali
Warna hitam kecoklatan aku ini
Tetapi rasaku gurih sekali...
Kenalkan namaku kopi
Setiap pagi aku dicari
Banyak yang suka
Karena namaku kopi
Aku lahir di Takengon
Orang memanggilku kopi Gayo
Jika dicampur susu bau dan rasaku bersatu
Laksana srikaya berkawan timphan Aceh...
Wahai sahabat!
Jika dirimu belum kenal diriku
Ayo! Datanglah ke kampung kami
Aceh Tengah namanya
Di balik bukit berdiri gagah
Itulah aku pohon kopi
Dan juga di atas gunung Bener Meriah
Kopi benar-benar meriah dimanja petani
Ayo! Datanglah ke rumahku ini
Aceh Tengah namanya, berbatas Bener Meriah
Pintu rumahku tak pernah terkunci
Aku menjamu para tamu dengan secangkir kopi
Lhokseumawe, 17 0ktober 2016
Kopi Sahabat Dikala Duka
Tatkala hati berderai
Air mata meluncur bening
Kopi seperti sahabat sejati
Menemani hilangkan lara
Duka pun pergi seketika
Kopi yang renyah gurih
Jadikan hidup nikmat
Seperti rasa timphan Aceh
Melekat di lidah begitu nikmat
Kopi kadang kala sebagai obat
Penambah semangat serta gairah
Membuncah penambah darah
Mengalir ke seluruh nadi
Itulah kopi karunia Allah
Yang harus disyukuri
Minuman hitam pekat
Namun rasanya tulus memberi kenikmatan
Menghilangkan duka lara
Lhokseumawe, 6 Oktober 2023
Bionarasi/ Profil Penulis
Hamdani Mulya lahir di desa Paya Bili, Kec. Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara 10 Mai 1979. Alumni Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP, Universitas Syiah Kuala. Karya Hamdani Mulya dipublikasikan di harian Serambi Indonesia, Kutaradja, Waspada, Haba Rakyat, Majalah Fakta, Santunan Jadid, Seumangat BRR, Meutuah Diklat, dan Jurnal Al-Huda.Â
Puisinya juga terkumpul bersama penyair Indonesia dalam buku antologi puisi Dalam Beku Waktu (2003), Paru Dunia (2016), Yogja dalam Nafasku (2016), Aceh 5:03 6,4 SR (FAM 2017), dan Gempa Pidie Jaya (2017). Alamat email tengkuhamdani@yahoo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H