Mohon tunggu...
Hamdani Dwi Prasetyo
Hamdani Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Opini

Dosen Fakultas MIPA - Universitas Islam Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bagaimana Proses Erupsi dan Dampaknya ke Lingkungan?

4 Desember 2023   19:33 Diperbarui: 4 Desember 2023   19:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang - Gunung Marapi terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl merupakan gunung api aktif. Gunung Marapi ini kerap mengalami erupsi. Setidaknya tercatat ada 28 kali erupsi Gunung Marapi sejak tahun 1804. Terakhir Gunung Marapi mengalami erupsi pada Maret hingga Mei 2018. Erupsi kali ini menyemburkan awan panas guguran ke arah Tenggara hingga jarak 5 km dari puncak gunung.Erupsi Gunung Marapi ditandai dengan keluarnya asap tebal dari puncak, gempa vulkanik, serta aliran lava dan awan panas. Dampak erupsi Marapi umumnya berupa turunnya kualitas udara, gangguan penerbangan, serta ancaman aliran lava dan awan panas bagi warga di sekitar gunung.

Lalu bagaimana proses erupsi dan dampaknya ke ekosistem?

Secara umum, erupsi gunung diawali dengan magma naik dari mantle menuju permukaan bumi melalui retakan atau celah di kerak bumi. Magma dan gas yang terperangkap di bawah gunung meningkat, sehingga tekanan di dalam gunung semakin besar. Ketika tekanan melebihi kekuatan batuan di atasnya, terjadi ledakan yang melepaskan awan panas, abu, gas, dan aliran lava. Inilah yang disebut erupsi gunung berapi. Material seperti batu, abu, dan debu vulkanik terlempar ke udara. Awannya disebut awan erupsi. Aliran lava, aliran piroklastik, lumpur, dan gas panas mengalir deras menuruni lereng gunung.

Erupsi gunung sering berdampak pada ekosistem. Tanah di sekitar gunung menjadi subur karena mendapat suplai mineral dari abu dan batu vulkanik hasil erupsi. Tetapi dampak jangka pendek bisa sangat buruk bagi makhluk hidup akibat abu dan gas beracun. Tumbuhan bisa mati dan hewan kesulitan bernapas. Aliran lava dan awan panas sangat berbahaya bagi makhluk hidup di dekat gunung karena suhunya yang ekstrem. Erupsi dahsyat bisa menyebabkan perubahan iklim global jangka pendek akibat partikel dan gas yang terlepas ke atmosfer. Secara keseluruhan, gunung berapi menciptakan keragaman ekosistem dan memungkinkan evolusi spesies baru dalam jangka panjang.

Itulah penjelasan mengenai proses terjadinya erupsi gunung dan bagaimana erupsi berdampak pada ekosistem sekitarnya. Erupsi menciptakan bencana alam yang mengerikan, tetapi secara geologis gunung api juga penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.

*)Penulis: Hamdani Dwi Prasetyo, Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun