Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 UIN Sumatera Utara Medan

Saya merupakan mahasiswa S-1 Prodi Ekonomi Islam di UIN Sumatera Utara Medan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa/i KKN 133 Uinsu mengadakan Kegiatan Moderasi Beragama Gebyar Anak Sholeh dengan Tema (Menumbuhkan Jiwa Islami, Sejak Usia Dini).

29 September 2024   11:43 Diperbarui: 29 September 2024   11:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi PDD KKN 133

Pantai Gading, 22-23 Agustus 2024 –

Desa Pantai Gading yang dikenal akan keberagaman masyarakat dan masih kentalnya kegiatan religiusnya, menjadikan itu kesempatan bagi mahasiswa/i kelompok KKN 133 Uinsu kembali menggelar acara tahunan bertajuk "Gebyar Anak Sholeh". Acara yang diselenggarakan di Masjid Istiqomah ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anak.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni dimulai dari tanggal 22-23 Agustus 2024 serta dihadiri oleh puluhan anak-anak dari berbagai latar belakang suku yang berbeda-beda. Mereka dengan antusias mengikuti berbagai lomba, seperti hafalan surah pendek, lomba adzan, kaligrafi dan fashion show Busana muslim.

Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan pembukaan langsung oleh ketua KKN 133 saudara Kus Handika bersama dengan Bapak Kepala Desa dan dilanjut dengan perlombaan kaligrafi, adzan dan hafalan surah pendek.

Sumber: Dokumentasi PDD KKN 133
Sumber: Dokumentasi PDD KKN 133

Di hari kedua kegiatan, dilanjutkan dengan perlombaan fashion show busana muslim dan pada malam harinya ba’da isya dilaksanakan kegiatan puncak acara yaitu pembagian hadiah dan sekaligus acara perpisahan dengan masyarakat Desa Pantai Gading yang dipandu langsung oleh MC, Saudara Rukiman Daulay dan Saudari Nur Azizah Putri.

Sumber: Dokumentasi PDD KKN 133
Sumber: Dokumentasi PDD KKN 133

Kepala Desa Pantai Gading, Bapak Ariyanto, dalam sambutannya menekankan bahwa acara ini menjadi sarana penting untuk memperkuat kerukunan di desa. “Kita ingin menanamkan kepada generasi muda bahwa moderasi beragama bukan hanya tentang menghargai perbedaan, tetapi juga tentang mencari titik temu di tengah keberagaman. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dengan nilai-nilai toleransi dan cinta damai,” ujarnya.

Acara ini juga didukung oleh tokoh-tokoh agama setempat, yang turut memberikan pembinaan dan pengarahan mengenai pentingnya hidup berdampingan dalam perbedaan. Salah satu tokoh agama, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara keberagamaan dan sikap toleran. “Moderasi beragama adalah kunci dalam menjaga persatuan bangsa. Melalui acara ini, kami berharap anak-anak dapat memahami bahwa perbedaan bukanlah hal yang harus diperdebatkan, melainkan disyukuri sebagai anugerah,” katanya.

Para peserta dan orang tua menyambut baik kegiatan ini. Ibu Susi, salah satu orang tua peserta, mengatakan bahwa acara semacam ini sangat positif untuk perkembangan anak-anak. “Selain mengajarkan nilai-nilai agama, acara ini juga mengajarkan mereka untuk hidup rukun dalam perbedaan. Ini sangat penting bagi masa depan mereka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun