Mohon tunggu...
Hamdan Husein
Hamdan Husein Mohon Tunggu... Pelajar dan Petani -

Mahasiswa di STFI SADRA Jakarta, Pernah juga kuliah di IAIH Hamzanwadi Pancor. Senang membaca novel detektif seperti Sherlock Holmes dan novel romantis, & lain-lain. Akun Fb Hamdan Husein. Email: hamdanbaru@yahoo.co.id dan ham4a14@gmal.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyucikan Makna Politik

2 November 2015   05:24 Diperbarui: 3 November 2015   11:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, dalam rangka mewujudkan gagasan tersebut, perlu dilakukan usaha penyucian secara menyeluruh mulai dari dalam (ideologi politik) dan luar (perwujudannya). Point kedua ini adalah kelanjutan dari point pertama (penyucian makna politik). Lebih jelasnya sebagai berikut.

Suatu tindakan selalu didasari oleh ide dasar yang tidak semua orang menyadarinya, apalagi mau memikirkannya. Ide dasar itu adalah ide yang menjadi pondasi bagi ide-ide lainnya. Atau dengan kata lain, ide dasar adalah ide yang menjadi tempat bergantung ide-ide lainnya. Misalnya ide tentang 'Adanya Tuhan' menjadi ide dasar yang bergantung padanya ide-ide seperti kenabian, kitab suci, dan kepercayaan-kepercayaan lainnya. Apabila ide dasar itu runtuh, maka robohlah bangunan ide-ide yang bergantung pada ide dasar tersebut. Nah, pensucian makna politik itu perlu dilakukan atau berangkat dari ide dasar tersebut.

Kegaduhan yang terjadi dalam realitas perpolitikan berangkat dari suatu ide dasar. Semua individu maupun organisasi atau partai politik memiliki ide dasar yang selanjutnya menjadi ideologinya yang mempengaruhi segala tindak tanduknya. Biasanya ide dasar ini adalah ladang yang biasa digeluti oleh filsuf.

Salah satu contoh ide dasar berkaitan dengan politik adalah 'tujuan menghalalkan cara'. Jadi bagaimanapun caranya, yang penting menang. Disadari ataupun tidak, dalam realitas perpolitikan dunia (dari dulu hingga saat ini), ide dasar tersebut sudah benar-benar menjalar dalam prkatik perpolitikan. Dalam sejarah filsafat politik, terkenal tokoh yang bernama Nicolo Machiavelli yang memiliki pengaruh luar biasa dalam perpolitikan dunia. Khusunya berkaitan dengan ide-ide dasar. Bahkan Michael Hart menggolongkannya sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Dialah penegak ide dasar 'tujuan menghalalkan cara'. Ide dasar yang digagas Machiavelli sebenarnya lahir sebagai bentuk perlawanan atas ide dasar yang berlaku sebelumnya yaitu 'tujuan tidak menghalalakan cara'. Yakni tujuan harus ditempuh dengan cara yang baik. Ide yang kedua ini adalah ide dasar yang dianut dalam perpolitikan abad pertengahan. Dengan munculnya ide dasar Machiavelli, akhirnya ide dasar abad pertengahan roboh dan tertutuplah lembaran abad pertengahan, bersamaan dengan terbukanya abad modern. Jadi Machiavelli memainkan peran yang besar dalam mengawali zaman modern.

Penulis tidak ingin menilai ide dasar-ide dasar diatas. Penulis hanya sekedar menyampaikan contoh ide dasar yang menjadi landasan dari segala aktifitas politik. Dan ide dasar seperti itu jarang disadari ataupun dipikirkan. Karena itu adalah pekerjaan yang biasa digeluti para filsuf.

Penulis kira, itulah langkah praktis dalam rangka mewujudkan 'berpolitik tanpa gaduh'. Yaitu membersihkan makna politik mulai dari ide-ide dasar yang melandasi setiap aktifitas perpolitikan yang sudah tertanam dalam pikiran masyarakat. Penulis tidak mengetahui apakah ide dasar dalam perpolitikan di Indonseia menganut ide yang pertama ‘tujuan menghalalakan cara’ atau ide yang kedua ‘tujuan tidak menghalalkan cara’. Tapi penulis pernah membaca bahwa pengaruh Machiavelli sangat besar dalam permainan politik di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun