Mohon tunggu...
Hamdan Husen Siregar
Hamdan Husen Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Pemula

Pengembara yang selalu rindu pulang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Novel: "Bedebah di Ujung Tanduk" Karya Tere Liye

2 Januari 2022   17:55 Diperbarui: 2 Januari 2022   18:11 8888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengkonsolidasikan kekuatan, Thomas dkk pun berangkat ke Nepal untuk bertemu Ayako yang memiliki masa lalu dengan kolompok "Teratai Emas" selanjutnya menuju Bhutan menghadap Roh Drukpa XX untuk bernegosiasi sekaligus meminta maaf atas kesalahan Thomas. 

Sedangkan untuk berjaga-jaga, Bujang meminta bantuan si ninja kembar Yuki dan Kiko beserta White si mantan marininir Amerika untuk datang menyusul mereka ke Nepal. Yuki, Kiko, dan White adalah orang-orang yang selalu diandalkan Bujang dalam misi hidup mati, termasuk dalam mengalahkan kelompok Black Widow di Saint Petersburg.

Tetapi diplomasi mereka gagal, walaupun melalui perantara seorang biksu yang dituakan di Nepal, pihak "Teratai Emas" tetap menolak permintaan damai yang ditawarkan Ayako. Bagi "Teratai Emas", menghukum Thomas dan menghabisi orang-orang yang melindunginya adalah harga mati. 

Dengan begitu tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain meninggalkan tempat itu, segera menyelamatkan diri sebelum "Teratai Emas" menemukan mereka sambil memikirkan tindakan yang akan diambil selanjutnya.

Mampukah Thomas dan kawan-kawan menyelamatkan diri dari kejaran tukang pukul kelompok "Teratai Emas"? Jawabannya ada di dalam Novel BEDEBAH DI UJUNG TANDUK.

2. Kelebihan Novel

Walaupun tema yang dibawakan dalam novel ini cukup berat, yaitu tentang ekonomi dan politik namun Tere Liye berhasil meramunya dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Dalam novel ini banyak adegan action yang menegangkan seperti tembak menembak, kejar-kejaran yang menggunakan mobil, motor, dan helikopter, dan pertarungan jarak dekat menggunakan tangan kosong maupun senjata, Tere Liye berhasil mendeskripsikan senyata mungkin seolah pembaca hadir atau menjadi tokoh dalam adegan tersebut.

Selain mengandung pesan moral yang mendalam seperti menghargai prinsip-prinsip, kesetiakawanan, pengorbanan, kejujuran, dan lain sebagainya, jalan cerita di novel ini juga semakin berwarna dengan diselipkannya humor-humor oleh kehadiran tokoh Yuki dan Kiko yang selalu bercanda dan memikirkan hal-hal yang remeh temeh bahkan dalam situasi darurat sekalipun.

3. Kekurangan Novel

Tidak mencantunkan daftar isi.

4. Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun