Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hidup Berubah karena "Smartband"

20 November 2024   10:55 Diperbarui: 20 November 2024   12:58 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat searching di marketplace, seperti Tokopedia dan Shopee, dan saya keder dengan harga smartwatch dari kisaran 500 ribu sampai jutaan rupiah dari merek-merek yang tepercaya. Berbagai merek yang menawarkan harga dengan rentang 100 sampai 200 ribu sempat menggoda saya untuk membeli, namun saya tidak mengambil langkah itu menimbang "asingnya" merek-merek tersebut di telinga saya dan murahnya harga yang bisa jadi mengindikasikan kualitas smartwatch yang tidak mumpuni.

Saya tidak terlalu memikirkan lagi tentang hal memiliki smartwatch, karena menurut saya, smartwatch bukanlah kebutuhan yang mendesak dan tidak harus segera dipenuhi saat itu.

Sempat buyar keinginan, namun ada "kebetulan" yang mengubah cara saya dalam memandang smartwatch sebagai kebutuhan.

Sebenarnya, dalam hal ini, saya hanya kebetulan lagi melihat-lihat jenis-jenis smartwatch di Tokopedia, dan juga melirik beragam smartband, gelang pintar, yang ternyata mempunyai fitur-fitur yang sejenis dengan smartwatch, meskipun, tentu saja, tidak selengkap jam tangan pintar, namun sudah cukup mumpuni bagi insan yang anggarannya terbatas seperti saya.

Semesta seperti mengerti kebutuhan saya.

Ada dua kebutuhan mengapa saya memerlukan jam tangan pintar.

Pertama, Saya ingin tahu pencapaian pada setiap momen lari.

Sejak tahun 1994 sampai 2022, saya hanya mengandalkan durasi waktu lari. Tidak ada alat yang bisa memberitahu seberapa jauh saya berlari, seberapa besar saya telah "membakar" kalori, dan seberapa banyak langkah kaki yang saya telah raih.

Oleh karena itu, dengan adanya gawai secanggih smartwatch atau smartband, rasa penasaran saya akan pencapaian lari pupus seketika.

Kedua, Kebutuhan akan ketersediaan gawai pintar di tengah ketidakpastian.

Nyawa terancam di tengah pandemi. Saat 2020 sampai 2021 akhir, ketidakpastian akan masa depan melesukan diri kebanyakan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun