Print petunjuk tersebut di atas kertas dan tempel di ruang multimedia di beberapa titik. Kata-kata tertulis lebih "bersuara" lantang dan hemat energi dibanding peringatan lisan berulang-ulang.Â
2. Ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) untuk pelaksanaan tur pengenalan perpustakaan
Aneh saja mendengar tidak ada keseragaman dalam penyampaian wacana dalam tur pengenalan perpustakaan. Petugas perpustakaan yang satu mengatakan ruang multimedia hanya untuk sarana belajar, tapi petugas perpustakaan yang lain mengatakan ruang multimedia bisa digunakan anak-anak untuk bermain gim daring.Â
Ketidakseragaman penyampaian bisa menyebabkan kesalahan persepsi di kalangan pengunjung perpustakaan. Ibaratnya ada standar ganda dalam penggunaan ruang multimedia.Â
Oleh karena itu, sudah seharusnya ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) tentang pelaksanaan tur pengenalan perpustakaan, sehingga tata penyampaian dari awal, pertengahan, hingga akhir tur bisa berjalan seragam.
Apalagi menyangkut penggunaan ruang multimedia yang tidak sama penyampaiannya antara petugas perpustakaan yang satu dengan petugas perpustakaan yang lain. Ketidaksamaan menyebabkan kerancuan dan ambiguitas persepsi.
Pengumuman sebelum jam layanan tutup bisa menjadi contoh yang baik dalam hal ini. Konsisten dalam penyampaian meski memutar rekaman suara, namun itu menjadi pakem standar dan tidak menimbulkan kebingungan pengunjung perpustakaan kalau jam layanan mendekati usai.
Kenapa tur pengenalan perpustakaan yang jelas menggambarkan manfaat yang besar bagi warga tidak dibuat lebih terencana dan terstruktur dengan baik seperti pengumuman sebelum jam layanan tutup?
3. Perpustakaan menyediakan petugas jaga di ruang multimedia
Ini yang membuat saya heran. Menurut saya, ketiadaan petugas jaga membuat anak-anak bisa berbuat seenaknya di dalam ruang multimedia, mulai dari bermain gim daring yang jauh dari kata edukasi (kalau memilih gim non edukasi) sampai berbuat keributan dan lari hilir mudik di dalam ruang multimedia, sehingga mengganggu pengguna ruang multimedia yang lain.Â
Akibat yang sudah jelas, ruang multimedia terkesan menjadi game center alih-alih tempat untuk belajar. Dengan tidak adanya petugas jaga, tidak akan ada kesadaran bagi pengguna untuk menggunakan komputer-komputer di ruang multimedia sesuai dengan tujuan disediakannya ruang tersebut.
Petugas jaga bisa menertibkan pengguna komputer di ruang multimedia supaya tidak menerbitkan keributan dan tidak mengganggu pengguna komputer yang lain. Petugas jaga juga dapat mengontrol pengunjung perpustakaan menggunakan fasilitas komputer di ruang tersebut sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Harus ada rambu
Ibarat berlalu lintas, harus ada aturan dan rambu-rambu lalu lintas, sehingga pengguna jalan dapat tertib, baik itu ketika berkendara atau mengendarai kendaraan bermotor, maupun saat berjalan kaki di trotoar. Dengan begitu, arus lalu lintas bisa ramai lancar dan ada keteraturan di jalan raya, sehingga kecelakaan lalu lintas tidak terjadi.