Harap-harap cemas. Berdoa supaya cuaca cerah dari sore sampai tengah malam.
Puji Tuhan, dari jam lima sore sampai jam enam malam, langit bersih. Cuaca cerah. Ada gugusan awan, tapi putih seperti biasa. Tidak gelap pekat.
"Aman," saya masih berharap tidak hujan sampai lewat tengah malam, Karena kalau hujan di sekitar jam delapan atau sembilan, bagaimana saya bisa pulang sambil membawa gitar?
Karena rumah jauh dari gereja, saya harus pergi meninggalkan rumah sekitar satu jam sebelum les perdana. Berarti, karena les gitar dimulai pada pukul tujuh malam, saya harus berangkat pada jam enam malam.
Mungkin Anda heran kenapa saya pergi satu jam sebelum les, Yah, karena jarak dari rumah saya ke gereja dimana saya beribadah adalah sekitar delapan sampai sembilan kilometer. Apabila mengendarai sepeda motor, saya memerlukan waktu paling cepat 30 menit untuk sampai di gereja.
Kemungkinan molor bisa saja terjadi, apalagi di sekitar jam enam malam dimana kebanyakan karyawan pulang kerja di seputar waktu itu.
Saya sudah memperhitungkan jarak dan waktu tempuh. Jam 18.15 WITA saya berangkat. Agak terlambat pergi karena ada sesuatu yang harus saya kerjakan.
Tiba jam 18.50 WITA. Lebih cepat dari yang saya kira. Seakan semesta mendukung.
Sudah cukup banyak calon murid les gitar yang hadir. Mungkin sekitar sepuluh orang, laki-laki dan perempuan, remaja dan dewasa.
Lewat dari jam 19.00, pada akhirnya sekitar pukul 19.15 WITA, "les" gitar dimulai.
Memperkenalkan empat mentor gitar adalah langkah awal. Saya mengira langkah selanjutnya adalah pembagian kelas dan langsung belajar.