Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Anak Mencermati antara Keinginan dan Kebutuhan

30 Desember 2023   19:30 Diperbarui: 31 Desember 2023   07:45 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orangtua harus menanamkan pengertian yang benar kepada anak tentang keinginan dan kebutuhan. Kebutuhan harus lebih utama dibanding keinginan. Ibarat kata, mendidik anak untuk tidak bersikap egois dan tidak konsumtif berlebihan karena tergoda kemilau iklan.

Mendidik anak untuk memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, serta menunda kesenangan, juga bersabar dalam memperoleh sesuatu memang tidak mudah. Perlu waktu untuk menanamkan pada anak.

Jangan patah semangat kalau anak masih bersikap egois dengan hanya memikirkan keinginan yang harus dipenuhi. Cepat atau lambat, dengan kesabaran dan kasih sayang, anak akan berubah cara pandang dan menerapkan nilai-nilai kebijakan dalam kehidupan.

2. Orangtua harus mendidik anak untuk memahami bahwa setiap rupiah adalah hasil jerih payah orangtua dalam bekerja

Terkadang memang susah untuk meletakkan dasar bahwa apa yang orangtua raih, seperti mobil, sepeda motor, rumah, jalan-jalan ke luar negeri, bukan jatuh dari langit begitu saja.

Orangtua harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tahun berganti, inflasi melambung tinggi, nilai rupiah semakin minim arti. Biaya hidup semakin meningkat.

Anak-anak adalah anak-anak. Mereka belum cukup dewasa untuk mengerti kesusahan orangtua dalam bekerja, mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.

Apalagi kalau orangtua memanjakan anak. Mau sesuatu tinggal minta. Hal seperti ini menyebabkan anak tidak mandiri dan merasa uang selalu tersedia, tidak pernah habis.

Ayah dan ibu harus memberi pengertian pada anak bahwa setiap rupiah yang mereka dapatkan adalah hasil jerih payah dalam bekerja. Oleh karena memperoleh dengan kerja keras, maka mempergunakan setiap rupiah juga harus dengan bijak.

Ayah dan ibu bisa mengenalkan dunia kerja dimana mereka bekerja sehari-hari pada sang anak, supaya sang anak bisa melihat secara langsung tempat orangtuanya bekerja dan bagaimana orangtua bekerja untuk memperoleh pendapatan demi kelangsungan hidup keluarga.

Mengamati lingkungan sekitar dengan mencermati profesi-profesi lain seperti penyapu jalan, pemulung, ojek online, asisten rumah tangga, dan lain-lain adalah salah satu cara yang cukup ampuh dalam memberi pengertian pada anak bahwa ada pihak-pihak lain yang tidak seberuntung orangtuanya secara finansial. 

Bagaimana cara mereka mempergunakan gaji dengan cermat karena ada anggota keluarga di kampung yang juga butuh pendanaan untuk hidup sehari-hari, sebagai contoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun