Usut punya usut, ternyata beberapa dari mereka meragukan status kesukuan saya.
Sebagai contoh, salah seorang teman, sebut saja Randi, bertanya pada saya, "Kamu sukunya apa, Ton?"
"Coba tebak," saya mengajukan tantangan.
"Jawa?"
"Kenapa mengira aku Jawa?"
"Karena cara bicaramu seperti orang Jawa."
"Ah, masa sih? Aku punya beberapa teman orang Jawa dan cukup akrab dengan mereka, tapi aku tidak bisa ngomong bahasa Jawa. Aku bukan orang Jawa."
"Manado?"
"Bukan."
"Dayak?"
"Bukan."