Tulisan ini merupakan pelengkap dari tulisan sebelumnya yang membahas soal "ini" dan "itu".
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Kerumitan "Ini" dan "Itu" dalam Bahasa Inggris?
Kata benda yang akan menjadi pokok pembahasan kali ini.
Kata benda tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dan apabila ingin menyatakan kata benda dalam bahasa Inggris, maka harus mengenal dan memahami klasifikasinya, supaya tidak salah dalam penggunaan.
Bagaimana memahami klasifikasi kata benda dalam bahasa Inggris?
Untuk memahami klasifikasi kata benda dalam bahasa Inggris, ada 2 (dua) langkah yang harus Anda tempuh.
1. Mengetahui jenis kata benda (noun) dalam bahasa Inggris
Tak kenal, maka tak sayang. Tak sayang, maka tak cinta.
Untuk bisa memahami, terlebih dahulu Anda harus mengetahui jenis kata benda (noun) dalam bahasa Inggris.
Dengan mengetahui, maka tidak ada lagi kerancuan atau kesalahpahaman dalam penggunaan.
Kata benda atau noun diklasifikasikan menjadi 2 (dua) dalam bahasa Inggris, yaitu:
a. Regular Nouns
Sesuai dengan namanya, regular berarti teratur, beraturan. Jadi dalam hal ini, regular nouns berarti kata benda yang perubahan ke bentuk jamak tidak terlalu berbeda jauh dengan bentuk tunggalnya.
Jadi, ada suffix atau akhiran yang menempel di kata benda-kata benda (nouns) tersebut jika kita ingin merubah kata benda-kata benda tersebut dari bentuk tunggal (singular) ke bentuk jamak (plural).
Dalam hal ini, ada 3 (tiga) suffix yang menjadi andalan di regular noun. Untuk lebih jelasnya, berikut kita membahas tiga akhiran untuk pembeda Singular - Plural tersebut:
a.1. Akhiran -s
Untuk Gambar 1, sangat sederhana. Kata benda beraturan atau regular noun yang satu ini tidak ribet. Anti ribet-ribet club. Kita cuma perlu menambahkan suffix atau akhiran -s di regular noun jika ingin merubahnya ke bentuk plural.Â
Syaratnya? Kita harus melihat huruf-huruf akhir dari setiap kata benda tersebut. Yang pasti, bukan regular noun dengan suffix seperti di Gambar 2.
a.2. Akhiran -es
Di Gambar 2, perlu kita cermati suffix atau huruf-huruf terakhir di kata benda-kata bendanya.
Apabila ada akhiran -s, -o, -x, -ss, -sh, -ch pada regular nouns, maka penambahan -es dari bentuk singular ke plural dari regular nouns menjadi keharusan.Â
Perkecualian untuk yang berakhiran -o, ada beberapa kata yang bukan berasal dari bahasa Inggris, sehingga tidak perlu ditambahkan akhiran -es, tapi hanya -s saja.
Berikut contoh-contohnya:
a.3. Akhiran -ies
Pada Gambar 4, penambahan suffix -ies menjadi keharusan karena ada huruf terakhir -y di beberapa kata benda yang menjadi contoh.Â
Tapi yang harus diperhatikan, seperti yang tertulis di tabel, harus ada syarat dan ketentuan alias S&K yang harus dipenuhi, yaitu perhatikan apakah ada huruf konsonan sebelum -y.
Seperti yang Anda lihat, kata baby pada baris pertama, ada huruf "b" sebelum -y. Huruf "b" adalah huruf konsonan, makanya -y berubah menjadi -ies, sehingga untuk kata benda regular noun bentuk plural menjadi babies.
Demikian juga dengan kata benda party dan family. Karena ada huruf konsonan "t" sebelum -y, maka bentuk plural dari regular noun party menjadi parties.Â
Dan karena ada huruf konsonan "l" sebelum -y di kata family, maka dalam bentuk plural menjadi families.
Kalau ada kata benda regular noun yang berhuruf hidup atau vowel (yaitu a, i, u, e, o) sebelum -y, maka apabila ingin merubah ke bentuk plural, cukup dengan menambahkan suffix -s sesudah singular noun tersebut.
Contohnya ada dalam tabel di Gambar 5 berikut ini.
Nah, ini untuk regular nouns. Lanjut, kita akan bicara soal irregular noun.
b. Irregular Nouns
Sesuai dengan namanya, Irregular berarti tidak beraturan.Â
Kata benda tidak beraturan berarti bentuk antara singular dan plural sangat jauh berbeda (kecuali ada satu tipe yang unik yang nanti akan kita bahas).Â
Tidak kurang lebih sama seperti regular noun di mana singular dan plural hampir serupa, hanya menambah suffix satu atau dua huruf saja.
Ada beberapa jenis Irregular Nouns.
Untuk lebih jelasnya, kita langsung membahasnya.
b.1. Irregular Nouns yang mengubah huruf vokalnya
Nah, inilah uniknya bahasa Inggris. Ada hal-hal yang berbeda yang terkadang membingungkan dan membuat salah paham.
Beberapa kata benda ini menjadi hal yang unik tadi, yaitu karena huruf hidup "oo" dalam bentuk singular menjadi "ee" di bentuk plural.
Begitu juga dengan huruf "a" dalam kata benda berubah menjadi huruf "e".
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh-contohnya:
Namun, perlu diingat bahwa saya memberikan contoh lima ini yang umum mendapat perlakuan ganti huruf hidup. Ada juga beberapa yang lain, tapi akan terlalu banyak kalau dibahas di mari.
Oya, tidak semua kata benda dengan huruf hidup "a" di tengah menerima perubahan huruf menjadi "e".Â
Tidak mungkin bag menjadi beg dalam plural karena maknanya jadi berbeda.
Begitu juga dengan kata benda dengan "oo". Tidak semua kata benda dengan "oo" harus berganti ke "ee" dalam bentuk plural.
Book menjadi books, bukan beek.
Bamboo menjadi bamboos, bukan bambee.
Zoo menjadi zoos, bukan zee.
Jadi, memang harus menghafal kategori ini, karena begitulah adanya ^_^.
b.2. Irregular Nouns yang berubah secara menyeluruh
Untuk yang satu ini, tidak ada aturan baku, karena setiap kata bendanya memiliki bentuk plural yang berbeda dengan singular-nya, sehingga menghafal kata benda-kata benda tersebut adalah wajib hukumnya untuk bagian ini.
Berikut beberapa di antaranya:
Masih ada lagi yang lain. Anda bisa mencarinya di Mbah Google.
b.3. Irregular Nouns yang tidak berubah sama sekali
Nah, untuk yang ini, bisa dikatakan favoritnya para peserta didik, karena bentuk singular dan plural tidak berbeda. Tetap sama. Hanya perlu dihafal saja (sayangnya, meskipun hanya perlu dihafal, kebanyakan peserta didik yang saya bina kok ya masih malas menghafalnya ^_^).
Berikut adalah beberapa irregular nouns yang tetap sama dalam singular dan plural.
Sebenarnya ada lagi tipe regular dan irregular nouns, tapi dalam tulisan ini, kita hanya fokus membahas nouns yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mempraktikkan pengetahuan tadi dalam kehidupan sehari-hari
Mungkin Anda yang beberapa kali pernah membaca segelintir tulisan receh saya di mari bosan dengan poin dua ini. Tapi mau bagaimana lagi?
Saya terpaksa harus mengatakan ini senantiasa karena kebanyakan peserta didik yang saya temui "membatasi" diri mereka sendiri hanya untuk mengetahui, tapi tidak mempraktikkan pengetahuan tadi yang sudah mereka dapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Praktik membuat pengetahuan lebih bermakna dan lebih mudah dipahami daripada sekadar tahu saja.Â
Praktikkan setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Anda akan semakin memahami. Apalagi bahasa, seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, selalu dinamis. Selalu ada perkembangan, baik dari segi kosakata maupun tata bahasa. Jadi harus tetap praktik, belajar tanpa henti.
* * *
Demikianlah sekelumit tentang kata benda beraturan dan tak beraturan. Pusing setelah membaca?
Kata dosen saya di perguruan tinggi dulu, sebut saja Pak Gunadi, beliau berkata kepada kami, para mahasiswa," Kalau kalian belum pusing setelah kuliah, berarti kalian belum belajar."
Ya, memang ada benarnya. Pada awalnya pusing kepala melihat pemaparan panjang kali lebar seperti sebelumnya.Â
Saya pun awalnya berpusing ria, namun karena mempraktikkan disebabkan oleh "terpaksa", karena menjadi guru bahasa Inggris, ya mau tidak mau saya harus bisa ^_^.
Kiranya "sedikit" informasi di artikel ini bisa membantu Anda dalam memahami penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Anda ingin melihat pemaparan artikel ini dalam bentuk audio visual, Anda dapat mengeklik tautan di bawah ini.
Kita akan bertemu kembali dalam kesempatan mendatang.
Thank you very much for your attention.
See you next time.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H