Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setiap Anak Adalah Bintang

3 November 2021   17:39 Diperbarui: 3 November 2021   18:09 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Akira Fujii/Hubble European Space Agency via WIKIMEDIA COMMONS via KOMPAS.COM)

(1) 

Di masa pandemi, banyak mata orangtua terbuka beberapa senti.

Mendidik anak bukan monopoli sekolah, orangtua harus ikut berlelah.

Meskipun sudah ada tatap muka, namun tetap tidak bisa lepas tangan begitu saja.

Memang harusnya demikian, ayah dan ibu berada dalam posisi terdepan.

(2)

Salah kaprah di dunia pendidikan Indonesia, sekolah adalah kunci utama.

Sekolah yang mesti mengurusi semua, mulai dari mendidik sampai mengajar anak bangsa.

Padahal seharusnya tidak demikian, ayah dan ibu adalah pemeran utama dalam dunia pendidikan.

Guru hanya pemeran pembantu, bukan tokoh penentu

(3)

Setiap anak adalah bintang, yang saat belia belum terlihat jelas gilang-gemilang.

Cahaya masih malu-malu berpendar, menunjukkan rasa kurang dan gentar.

Tugas orangtua adalah membuat sinar anak berkilau, sehingga menyebabkan setiap orang terpukau.

Karena kalau sudah dewasa, terlambat untuk mendidik anak menjadi bintang di angkasa.

(4)

Berperanlah selagi bisa, sebab waktu tidak akan berulang di setiap masa.

Bantu anak untuk meraih mimpinya, jangan lepas tangan begitu saja.

Karena jika kelak menghadap Sang Pencipta, para orangtua harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka.

Pertanyaan kunci yang menjadi perenungan, apakah sudah mendidik dan membimbing anak menjadi pribadi yang berguna dan beriman.

Samarinda, 3 November 2021

Anton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun