Sebelas tahun yang lalu, kita berdua bertatapan dengan hati pilu.
Saat itu kita harus memutuskan, tetap bersama atau mewujudkan perpisahan.
Bermain gitar bersama, itulah yang merekatkan kita.
Kesamaan hobi membuat kita menyatu, permainan menjadi padu.
Benih-benih cinta bersemi, rasa kasih menguat dari hari ke hari.
Lagu-lagu berkumandang, petikan dawai sahut menyahut berdendang.
Berharap kebersamaan tidak akan berakhir, terus langgeng sampai janur kuning hadir.
Sayangnya masa depan menjadi pertimbangan, harus menentukan arah dan tujuan.
Pada akhirnya kenyataan yang berbicara, berpisah menjadi jawabannya.
Kalau ada rencana Tuhan dalam hidup kita, mungkin kita akan bersatu kelak dalam kehidupan nyata.
Selama dalam perjalanan terpisah, jangan resah dan gelisah.