Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

"English Alphabet", Serupa tapi Tak Sama

26 September 2021   12:59 Diperbarui: 26 September 2021   15:32 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan rahasia lagi kalau minat baca dan tulis kebanyakan warga Indonesia masih sangat rendah. Budaya lisan lebih mengakar daripada budaya baca dan tulis. Kebiasaan menonton televisi dan kecanduan smartphone lebih mendominasi.

Imbas dari itu semua adalah kemalasan belajar dalam diri mayoritas peserta didik yang saya bina. Yang rajin cuma beberapa. Bisa dihitung dengan jari.

Sebagai contoh, ada salah satu murid les saya yang membaca saja masih terbata-bata. Padahal sudah duduk di kelas tujuh SMP. Rio (bukan nama sebenarnya) membuat saya geleng-geleng kepala. Dia adalah salah satu murid les terparah dari segi kemampuan membaca yang pernah saya bimbing.

Itu baru satu. Masih banyak lagi murid les dan peserta didik yang mempunyai keterampilan membaca yang menyedihkan.

Meskipun begitu saya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengajar mereka. Tentu saja, dengan memberikan saran kepada orangtua atau wali peserta didik demi kemajuan belajar anak, supaya orangtua juga memperhatikan pendidikan putra-putri mereka di rumah, karena tanpa peran serta orangtua, hasil belajar yang akan diperoleh ananda tercinta tidak akan maksimal.

Karena kendala pemahaman dalam bahasa Indonesia, kebanyakan peserta didik yang saya bina mendapatkan kesulitan dalam belajar bahasa Inggris.

Salah satu kendala yang menjadi persoalan adalah mengeja abjad dalam bahasa Inggris (Spell the English Alphabet).

Kebanyakan dari peserta didik yang saya tangani menganggap kalau mengeja abjad dalam bahasa Inggris sama saja dengan pengejaan abjad bahasa Indonesia.

Mayoritas peserta didik SD, SMP, SMA, dan bahkan perguruan tinggi yang saya bina melakukan hal yang serupa.

Dari pengalaman dan bertanya secara langsung, ada dua penyebab mengapa mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari pengucapan abjad dalam bahasa Inggris.

Pertama, English Alphabet Spelling dianggap sama dengan pengejaan abjad bahasa Indonesia

Ini yang menjadi persoalan paling menjengkelkan dari kebanyakan masyarakat Indonesia yaitu kalau menyangkut anggapan, perkiraan, asumsi, atau perasaan.

"Saya anggap seperti itu cara bacanya."

"Saya kira mengejanya seperti ejaan huruf bahasa Indonesia."

"Saya berasumsi seperti itu..."

"Perasaan sama aja..."

Menyatakan sesuatu tanpa bukti autentik tentu saja bukan tindakan yang bijak.

Dari segi aturan tata bahasa saja sudah berbeda jauh, apalagi kalau menyangkut pengucapan abjad.

Kedua, Malas mempelajari

Seperti yang saya sebutkan di awal tulisan kalau budaya baca dan tulis belum mengakar di Indonesia. Kebanyakan warga +62 lebih suka menonton TV dan YouTube, serta main game online dibandingkan membaca dan menulis.

Sudah begitu banyak bahan, sumber belajar di dunia maya. Kita sudah sangat mudah mendapatkan apa saja yang kita ingin ketahui lewat gawai cerdas di tangan kita.

Sayangnya, malas menjadi musuh utama. Malas mempelajari.

Cara mudah untuk menguasai mengeja abjad bahasa Inggris

Dari pengalaman belajar dan mengajar, menguasai cara mengeja abjad bahasa Inggris ternyata tidak sesulit yang dikira kebanyakan orang.

Selama bertahun-tahun menjalani profesi sebagai guru bahasa Inggris, saya banyak membaca berbagai literatur dan sumber dari berbagai dunia, baik itu dari dunia nyata maupun maya.

Dan dari sejumlah bahan tersebut, saya meramu "resep" mujarab untuk mengajarkan cara mengeja abjad dalam bahasa Inggris.

Ada tiga cara yang sudah saya terapkan dalam proses belajar mengajar, baik di dalam lingkup sekolah formal maupun non formal, dan kesemuanya sangat membantu dan terbukti berhasil meningkatkan kemampuan mengeja abjad bahasa Inggris pada diri kebanyakan peserta didik yang saya bina.

Ketiga cara tersebut adalah:

1. Menyanyikan lagu ABC (ABC Song)

Lagu ABC (ABC Song) sangatlah membantu dalam penguasaan mengeja alfabet bahasa Inggris.

Saya teringat dengan pengalaman saya saat belia. Ketika itu, sewaktu saya mengikuti kursus bahasa Inggris saat berada di sekitar usia SMP, sang guru di kursus tersebut meminta kami untuk menyanyikan sebuah lagu tentang "English Alphabet".

Lagu tersebut terpatri sangat dalam di memori otak saya. Kesan tersebut terus terbawa sampai saya dewasa.

Sehingga saat harus berhadapan dengan perihal mengajar tentang "English Alphabet" kepada peserta didik, saya sudah mengetahui apa yang harus saya lakukan.

Saya mengajarkan cara menyanyikan lagu "ABC Song", karena ini adalah cara termudah, menurut saya, untuk menyampaikan bagaimana mengucapkan ejaan abjad bahasa Inggris dengan benar.

Tanpa mereka (peserta didik) sadari, mereka belajar bagaimana cara mengeja abjad bahasa Inggris. Belajar sambil refreshing lewat menyanyi. Itulah yang saya pilih untuk mengenalkan "English Alphabet" dengan cara yang menyenangkan, yaitu lewat lagu.

Apakah Anda juga ingin mengajarkan lagu ini kepada peserta didik atau putra-putri tercinta?

Berikut adalah salah satu versi di antara berbagai versi lagu "ABC Song" yang bertebaran di dunia maya.

2. Bermain peran dengan mengeja nama

"Role Playing". Begitulah istilahnya dalam bahasa Inggris. 

Bermain peran dalam hal ini adalah memosisikan diri sebagai satu pihak dan pihak lain sebagai lawan bicara. Minimal ada dua orang, supaya bermain peran bisa berjalan dengan leluasa dan menarik.

Misalnya, ada Rani dan Joko (keduanya bukan nama sebenarnya). Mereka memerankan diri masing-masing sebagai peserta didik baru di sebuah sekolah. Mereka belum saling mengenal satu sama lain. 

Secara langsung, saya memosisikan diri mereka dalam situasi nyata dimana mereka tidak hanya tahu nama teman sekelas, tapi juga tahu nama lengkap dan cara menuliskannya dari mendengar ejaan huruf per huruf yang disebutkan.

Saya akan menuliskan contoh percakapan di papan tulis dan memberikan cara mengucapkan setiap kalimat.

Kalimat-kalimat tersebut adalah sebagai berikut:

A: What is your name?

B: My name is Joko Suprianto

A: How do you spell it?

B: J - O - K - O S - U - P - R - I - A - N - T - O

Secara khusus, mereka mempraktikkan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari bahwa

Puji Tuhan, para peserta didik sangat menikmati jalannya proses belajar mengajar. Mengeja abjad bahasa Inggris yang terlihat susah di awal bisa mereka lalui dengan nyaman.

Menempatkan mereka dalam kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan dialog memudahkan untuk mempelajari alfabet dalam bahasa Inggris.

3. Memainkan gim Spelling Bee

Bermain sambil belajar akan lebih masuk ke otak. Siapa sih yang tidak suka bermain? Semua orang pasti suka, terlebih lagi anak-anak yang memang dalam usia bermain.

Gim yang berhubungan dengan mengeja abjad adalah Spelling Bee. 

Saya pernah melihat cara melakukan gim Spelling Bee sewaktu dulu mengantar peserta didik SD ke tempat perlombaan. Dina (bukan nama sebenarnya) meraih juara ketiga, meskipun saya pada awalnya meragukan peluangnya, karena dia baru pertama kali mengikuti lomba seperti itu, dan Spelling Bee Competition yang diadakan ketika itu agak berbeda dengan apa yang saya ajarkan padanya.

Puji Tuhan, Dina bisa bersaing dengan para peserta didik dari sekolah lain dan memperoleh peringkat ketiga.

Sejak itu, saya menggunakan gim ini dalam proses belajar mengajar, khususnya saat topik pelajarannya English Aphabet.

Mengucapkan beberapa kata bahasa Inggris, kemudian meminta para peserta didik untuk mengucapkan kata-kata tersebut dan mengeja (spell) huruf demi huruf yang membentuk setiap kata. 

Kompetisi dimana siapa yang bisa mengeja dengan benar adalah sangat menyenangkan. Kebanyakan peserta didik yang saya bina mengakui hal tersebut dan menikmati saat bermain gim Spelling Bee.

Kelihatan sama, tapi tak serupa

Penampilan abjad yang sama bukan berarti selalu mempunyai arti dan pengucapan yang serupa, apalagi dalam bahasa yang berbeda, seperti dalam bahasa Inggris.

Perlu adanya upaya untuk mengetahui, memahami, dan mempraktikkan di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Kiranya sedikit pengalaman dan trik saya dalam mempelajari dan mengajar English Alphabet kepada peserta didik bisa bermanfaat bagi Anda. Belajar bagaimana mengucapkan abjad dalam bahasa Inggris memang tidak mudah, seperti juga belajar hal-hal baru lainnya, namun juga tidak sesukar membuat roket.

Dengan konsistensi dan selalu lapar untuk terus belajar, hasil akan terwujud nyata.

Ayo, kembangkan kapasitas diri dengan ilmu. Jangan buang-buang waktu dengan bersantai dan rebahan seharian.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun