Pandemi sampai saat ini, entah kapan akan berhenti.
Tabungan semakin menipis, keyakinan mulai terkikis.
Rasa bosan mendera, emosi melanda.
Apakah sudah tidak ada harapan, apakah hanya bisa pasrah sambil rebahan?
Segala sesuatu memang terlihat pilu, membuat lidah kelu.
Hanya bisa iri, meneguk ludah melihat orang kaya memamerkan kekayaan diri.
Tapi janganlah merenungi nasib, karena kehidupan setiap orang itu berbeda dan ajaib.
Masing-masing memiliki jalan dan proses berlainan, tidak bisa disamaratakan.
Nikmati perjalanan, lewati setiap tikungan dan tanjakan.
Di balik derita, selalu ada cerita.
Kisah tidak selalu getir, hati bisa disetir.
Karena selalu ada sisi humor di balik penderitaan, alangkah baiknya kita mengambil segi candaan untuk meningkatkan kekebalan.
Samarinda, 2 Agustus 2021
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H