Yang menjadi pertanyaan sewaktu saya membantu Gunawan dalam membuat biografi adalah berapa baris atau berapa banyak kata atau berapa banyak kalimat atau berapa banyak halaman untuk biografi tersebut.
Mungkin sekolah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk membuat biografi sesuai kehendak masing-masing. Namun itu perlu dituangkan di dalam poster, supaya peserta didik yang mengikuti lomba tidak mengalami kebingungan.
Video pun juga menjadi permasalahan setelah membuat dan membacakan teks biografi. Durasi yang cukup panjang menyebabkan kendala pengiriman karena video menjadi "terpotong", tidak utuh terkirim.
Seharusnya pihak sekolah menegaskan unsur kriteria ukuran media peserta lomba, sehingga ada standar yang jelas dalam proses mengikuti lomba.
4. Menyediakan unsur tenggat waktu
Ini sangat kentara sekali di dalam poster. Ketiadaan tenggat pengumpulan foto dan video menyebabkan peserta lomba pasti bertanya-tanya dalam hati.
Karena tidak ada keterangan mengenai batas waktu pengumpulan foto dan video keikutsertaan, saya meminta Gunawan untuk menanyakan kepada guru kelasnya. Untungnya, sang guru segera menjawab batas waktu pengumpulan di tanggal tertentu.
Menyediakan unsur tenggat waktu dalam lomba, keharusan adanya.
5. Menyediakan unsur tanggal pengumuman pemenang dan jenis hadiah bagi mereka
Akhir dari perlombaan akan menyebutkan siapa yang menjadi juara. Oleh karena itu, hari penentuan akan menjadi saat yang mendebarkan.
Bagaimana kalau hari dimana pengumuman pemenang tidak ada? Tentu gereget juga lenyap dalam mengikuti lomba.
Tidak terdapat tanggal kapan sekolah akan mengumumkan para pemenang lomba. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan besar, khususnya bagi saya, karena menyangkut keseriusan sekolah dalam mengadakan lomba.
"Apakah sekolah serius atau hanya sekadar mengadakan lomba-lomba ini karena tradisi?"