Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saat Guru Berdalih "Tidak Tahu"

18 April 2021   18:29 Diperbarui: 19 April 2021   14:45 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM)

Kalau di tulisan sebelumnya (tautan tulisan akan saya sertakan setelah paragraf ini), saya mengulas sedikit tentang Bu Linda (nama samaran) dan saran untuk tiga pihak (pemerintah daerah, sekolah, dan guru). 

Pada tulisan kali ini, saya menitikberatkan fokus pada Bu Linda dan beberapa guru kelas enam lainnya yang mungkin mengaku tidak tahu-menahu dengan soal di SSE.

Baca juga: Ketika Guru Mengajari Murid untuk "Berdusta"

Saya tidak bermaksud untuk menyalahkan, namun sekadar memberikan saran supaya kejadian dengan dalih "tidak tahu" tidak terlontar kembali di kemudian hari, apalagi dari guru kelas VI yang merupakan tingkat terakhir bagi peserta didik di sekolah dasar dimana mereka menimba ilmu.

Jangan sampai gara-gara perkataan yang tidak bijak, kesan di benak peserta didik dan orangtua murid terhadap sekolah jadi rusak.

Berkaitan dengan dalih "tidak tahu" dari Bu Linda selaku guru kelas VI yang sudah saya singgung di tulisan sebelumnya, di tulisan ini khusus saya peruntukkan untuk Bu Linda (kalau beliau merasa) dan para guru pada umumnya.

Ada 3 (tiga) saran buat Bu Linda dan para guru.

1. Mempelajari isi juknis dengan saksama

"Bapak tidak membaca juknisnya ya?"

Pertanyaan itu terlontar dari Bu Linda sewaktu saya bertanya tentang soal ujian kepada beliau seperti yang sudah saya singgung di tulisan sebelumnya.

Dengan tenang, saya membuka file juknis di smartphone, kemudian saya bertanya balik kepada beliau, "Baik, Bu. Memang saya belum membaca keseluruhan isi juknis. Itu memang keteledoran saya. Sejauh mata memandang, saya tidak menemukan perihal soal-soal yang diacak atau paket soal yang berbeda untuk setiap murid. 

"Sekarang di hadapan saya, sudah terbuka juknisnya di smartphone saya. Bisa saya minta tolong Anda sebutkan di halaman berapa dan bagian yang mana yang menyebutkan tentang soal yang diacak atau paket soal yang berbeda untuk setiap murid tersebut?"

Hening. Bu Linda tidak bersuara selama beberapa detik. Setelah itu, mungkin karena menemukan "ide", dia berkelit kembali. Berdalih "tidak tahu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun