Yang membuat saya terperangah adalah kalimat penutup beliau sebelum panggilan telepon diakhiri yaitu "Kalau ada kakak, minta tolong kakak bantu kerjakan ujian sama-sama."
Karena rasa jengkel dan juga ditambah masih ada rasa penasaran, saya menelepon guru lain yang satu sekolah dengan Bu Linda dan saya anggap "lebih waras dan mengerti" daripada Bu Linda, yaitu Bu Rosa (bukan nama sebenarnya).
Bu Rosa dengan sabar menjelaskan permasalahannya. Saya bisa memahami penjelasannya dan di akhir pembicaraan, saya memberikan saran, terutama yang terkait dengan US dan perilaku Bu Linda.
Saya pikir permasalahan sudah selesai.
Ternyata tidak.
Pertemuan di Zoom pada pada jam 15.00 WITA semakin membuat saya heran. Laporan dari Bu Santi dan Reynold adalah Bu Linda bertanya pada beberapa peserta didik yang mendapat nilai yang sangat rendah tentang keberadaan orangtua atau kakak di rumah, dan kalimat "Minta tolong orangtua atau kakak untuk bantu kerjakan ulangan" mengemuka kembali.
Pertemuan di Zoom di hari kedua, Selasa, 6 April 2021 pada jam 14.00 WITA, perkataan Bu Linda malah lebih parah lagi, yaitu "Kalau tidak ada yang bantu di rumah, cari aja di Google."
Cari apa? Saya rasa Anda sudah bisa menebak apa maksudnya.
Menganalisis juknis
Melihat perkataan dan perbuatan Bu Linda, tentu saja sangat berlawanan dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Ujian Sekolah Tingkat SD/MI Sederajat Tahun Pelajaran 2020/2021 Kota Samarinda, terutama pada poin-poin tertentu.
Ada 3 (tiga) hal yang menjadi sorotan: