Kalimat ini sudah tak asing lagi, khususnya di masa pandemi ini. Kalau sudah sakit, akan butuh biaya besar dan syukur-syukur kalau masih selamat. Kalau berpulang? Ya sudah selesai perjalanan hidup di dunia ini.
Mencegah sesuatu yang buruk terjadi adalah lebih baik. Begitu juga dengan putra-putri tercinta. Tugas orangtua yang utama adalah mendidik anak secara langsung tentang nilai moral, iman, tanggung jawab, dan tujuan dalam hidup yang bukan hanya sekadar hidup saja.
Tugas mendidik bukan monopoli sekolah. Sekolah hanya mengambil "porsi" sedikit dalam kehidupan anak untuk mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah hanya menjalankan tugas "mengajar", karena itu tugas pokok sekolah.
Jangan sampai timbul penyesalan "salah didik" seperti pengalaman Kristina, kenalan saya yang sudah dibahas di poin pertama sebelumnya.
Orangtua harus mendidik anak.
Mendidik anak bagaimana beribadah secara rutin dan disiplin.
Mendidik anak supaya berperilaku sopan dan hormat pada orangtua dan orang yang lebih tua.
Mendidik anak supaya rajin belajar; dan tahu hak dan kewajibannya sebagai anak dalam keluarga dan sebagai murid di suatu sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya.
Jangan lepas tangan dan memberikan tanggung jawab mendidik anak sepenuhnya pada sekolah.
3. Orangtua harus terjun langsung mendidik anak untuk menguasai berbagai keterampilan demi bekal di masa mendatang saat anak dewasaÂ
Saya lupa pernah membaca di buku atau artikel yang mana yang menyebutkan kalau guru kung fu sukar mengajarkan ilmunya kepada anaknya sendiri dikarenakan adanya hubungan darah, hubungan keluarga, yaitu hubungan ayah dan anak.
Sedikit banyak, saya setuju dengan pendapat itu, karena saya melihat sendiri kebanyakan anak guru tidak mau menjadi guru seperti orangtua mereka.
"Mereka tidak mau jadi guru. Udah gaji tak seberapa, liburan juga nggak bisa. Begitu alasannya."
"Mereka tidak tertarik. Bosan waktu bantu saya memeriksa ulangan dan menulis rapor."
"Mereka lihat, jadi guru itu tidak ada waktu buat keluarga. Pagi ngajar di sekolah. Siang sampai malam 'ngojek', ngajar les. Anak orang lain diajar, anak sendiri ditelantarkan."