Hampir Saja Hujan Membuat Hidupku Ambyar di Awal Tahun 2021

Saya tetap tenang, karena kepanikan tidak akan memberikan manfaat apa-apa. Rencana sebelumnya saya ingin mampir ke minimarket di dekat rumah saya setelah selesai mengajar, tapi menimbang kemungkinan cuaca yang tidak bersahabat, saya bersegera pulang dan mengurungkan niat untuk singgah membeli produk yang saya butuhkan, karena produk tersebut belum terlalu mendesak untuk saya gunakan.

Apakah saya ngebut dalam perjalanan pulang? Pengalaman kecelakaan lalu lintas yang menimpa beberapa kali mengajarkan saya kalau lebih baik pelan tapi sampai ke tujuan dengan selamat, daripada cepat-cepat, tapi malah celaka.

Yah, kecepatan sekitar 40 - 50 km per jam. Moderat saja. Tidak grusa-grusu.

Setengah jam seperti waktu perginya, setengah jam juga waktu pulang. Puji Tuhan. Saya mengucap syukur kepada Tuhan, karena tiba dengan selamat di rumah dan dengan kondisi kering. Hujan belum menerpa.

Mandi, makan malam, dan menulis sebelum tidur. Malamnya sekitar jam 10, hujan turun cukup deras.

Saya jadi ingat suatu kalimat "Mendung tak berarti hujan". Mendung yang saya lihat tiga jam yang lalu belum tentu seketika langsung turun hujan saat itu. Puji Tuhan, Tuhan sudah menyertai dan menuntun sampai saya tiba di rumah dengan kondisi kering dan selamat, padahal saya sudah khawatir akan turun hujan sebelum saya tiba di rumah.

Hampir saja hujan membuat hidupku ambyar di awal tahun 2021.