Tepat pukul 17.00 WITA yaitu jam lima sore Waktu Indonesia Tengah, saya tiba di rumah Julia. Senyum merekah di wajahnya. "Semoga semangat belajar Julia kembali berkobar di tahun 2021," begitu pikir saya, setelah tahun 2020 yang penuh dengan kebosanan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang harus dia dan murid-murid lainnya alami.
Satu jam 30 menit. Durasi belajar standar. Kali itu, dia meminta tolong saya untuk membahas tentang simulasi soal-soal ujian masuk perguruan tinggi yang diberikan oleh bimbel (bimbingan belajar) yang juga dia ikuti.
Tentu saja, soal-soal tersebut adalah soal-soal ujian bahasa Inggris sesuai dengan keahlian saya. Kalau matematika SMA, saya langsung angkat bendera putih.
Karena soal-soal tersebut terdapat dalam aplikasi bimbel di smartphone, saya menyuruhnya untuk men-screenshot soal-soal tersebut, dan foto-foto soalnya dikirimkan via WA ke smartphone saya sehingga saya bisa dengan leluasa membacanya di hape saya.
Sesekali, sambil membahas soal-soal tersebut, saya meminta izin kepada Julia untuk "melirik" sekilas, memeriksa cuaca Samarinda di situs BMKG dan juga mengunjungi portal resmi kota Samarinda di samarindakota.go.id, khususnya pada bagian CCTV online untuk memeriksa siapa tahu area-area yang menuju arah rumah saya tertimpa hujan, dikarenakan terkadang ada "hujan lokal", hujan yang tidak merata di kota Samarinda.Â
Untungnya, waktu itu tidak ada hujan di area jalan dimana rumah murid saya berada dan di beberapa ruas jalan yang menuju arah ke rumah saya.
Satu jam 30 menit berlalu. Tak terasa. Saya pamit pulang dan waktu melihat langit, saya tertegun. Langit mendung, penuh dengan awan tebal.