Seperti pagi ini, saya heran melihat seorang perempuan memakai daster, yang menurut saya, dia adalah seorang ibu rumah tangga dengan perkiraan usia sekitar 30-an, sedang mengendarai sebuah sepeda motor matic.Â
Apa yang aneh dengan itu?
Yang aneh bagi saya adalah ibu ini dengan santainya mengendarai motor tanpa memakai masker di dekat pasar yang kebetulan juga saya lewati, dan dengan pede-nya, dia mengendarai sepeda motor sambil menelepon! Tangan kanan memutar gas motor, tangan kiri mendekatkan smartphone ke telinga kiri.
Ibu itu rupanya tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan sangat berbahaya. Bukan hanya berbahaya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Selain bisa terkena covid-19 di padatnya jalan di pasar, juga bisa terjadi kecelakaan lalu lintas.
Dua hari yang lalu, saya juga melihat ada tiga anak laki-laki mungkin seusia anak SMP sedang berbelanja di sebuah toko. Mereka tidak memakai masker dan berlaku bebas seakan dunia normal-normal saja.Â
Janganlah kita menjadi skeptis, pasrah, dan cuek dengan keadaan. Tetap patuhi protokol kesehatan di mana pun kita berada saat di luar rumah. Tetap pakai masker; cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir; membawa hand sanitizer di saat tidak ada sabun dan air; menghindari kerumunan; dan jaga jarak aman antar sesama saat berada di tempat publik.
Kalau Anda tidak peduli dengan kesehatan Anda, lalu siapa yang akan peduli?
5. Bergabung di komunitas yang positif
Manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Memang kondisi pandemi membuat kita tidak bisa bertemu secara langsung, namun bukan berarti tidak dapat bertemu di dunia maya.
Bergabung di komunitas yang positif dapat memberi semangat untuk tumbuh bersama, berjuang bareng, dan saling memberi semangat serta menumbuhkan motivasi antara yang satu dengan yang lain.Â
Dengan ikut aktif dalam suatu komunitas yang positif, Anda jadi ikut terpengaruh dalam aura yang positif.
* * *