Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini 3 Pencapaian Recehku di Tahun 2020

31 Desember 2020   22:30 Diperbarui: 31 Desember 2020   22:33 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Pecah telur di periode April 2020 | Dokumentasi Pribadi

Setiap orang sebentar lagi akan menghadapi akhir tahun 2020. Tahun 2021 sudah di depan mata. Suka duka selama 2020 sangatlah banyak untuk diungkapkan. Mungkin jika dibeberkan secara panjang kali lebar akan menghabiskan sejumlah besar gorengan dan tak terhitung berapa liter kopi yang diminum.

Sepanjang tahun 2020, banyak hal yang menjadi kenangan manis maupun pahit, namun tentu saja, seperti yang sudah diutarakan di atas, selain membutuhkan waktu untuk menceritakan yang memerlukan "konsumsi" makanan dan minuman secara berlebihan, juga harus melewati beberapa purnama.

Tapi di sini saya hanya akan menyebutkan 3 (tiga) pencapaian receh yang saya peroleh di tahun 2020. Mungkin tidak berguna bagi Anda, tapi sangat berarti bagi saya.

Kalau Anda merasa tulisan ini tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu Anda untuk membacanya, silakan Anda berhenti membacanya sampai di sini, namun jika Anda pikir ada gunanya untuk membaca tulisan saya tentang pencapaian receh yang saya gapai di tahun 2020, silakan Anda teruskan membacanya.

Tiga pencapaian receh yang saya peroleh di tahun 2020 yang penuh pergumulan ini adalah:

1. Mendapat K-Rewards

Ilustrasi (Kompasiana)
Ilustrasi (Kompasiana)
Selama "berkelana" di Kompasiana sejak 2016, saya sudah beberapa kali mendapat K-Rewards, meskipun masih bisa dihitung dengan jari. Dari yang nominal puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah sudah pernah saya dapatkan.

Di tahun 2019, saya sedikit terbantu dengan K-Rewards yang saya peroleh. Ketika itu saya membutuhkan dana untuk suatu keperluan dan K-Rewards datang pada saat yang tepat.

Setelah itu, saya lebih disibukkan dengan kegiatan mengajar dan berbisnis online, sehingga saya seperti "kapal selam". Timbul dan tenggelam. Kadang menulis, membuat tulisan di K, kadang tidak menulis sampai berminggu-minggu, bahkan sampai berbulan-bulan.

Pandemi covid-19 membuat saya mempunyai waktu lumayan cukup banyak untuk menulis kembali di K. Meskipun kegiatan mengajar dan berbisnis online tetap jalan, namun ada kerinduan untuk menulis di platform Kompasiana secara rutin setelah sebelumnya hanya sesekali, mungkin tiga atau empat hari sekali baru posting tulisan, atau malah seminggu sekali baru menayangkan artikel.

Saya menggunakan metode menulis one day, one writing hanya sebagai terapi supaya penyampaian materi pelajaran ke peserta didik bisa lebih clear dan juga barangkali tulisan saya dapat bermanfaat bagi warganet.

Ternyata, keuntungan lain yang saya peroleh adalah saya mendapatkan K-Rewards selama beberapa kali. Tercatat sejak Maret sampai Desember 2020 ini, saya telah mendapat empat kali K-Rewards, yaitu periode April, Mei, September, dan Oktober 2020. Yah, dibandingkan kompasianer lainnya, pencapaian saya masih receh dalam jumlah K-Rewards, tapi sangat membantu saya dalam mendanai hobi saya di K.

Screenshot Pecah telur di periode April 2020 | Dokumentasi Pribadi
Screenshot Pecah telur di periode April 2020 | Dokumentasi Pribadi

Tangkapan Layar Pencapaian K-Rewards di periode Oktober 2020 | Dokumentasi Pribadi
Tangkapan Layar Pencapaian K-Rewards di periode Oktober 2020 | Dokumentasi Pribadi
Bagi saya, seperti yang pernah saya tuangkan di artikel-artikel sebelumnya, tujuan saya menulis hanya berbagi dan supaya komunikasi saya jelas ke peserta didik. Tidak ada ambisi untuk mendapat K-Rewards. Tapi kalaupun K memberikan K-Rewards karena saya memenuhi syarat dan ketentuan, tentu saja saya tidak menolak, hehehe.

Hobi yang "enak" adalah hobi yang dibayar. Terima kasih, Kompasiana, yang telah mengapresiasi hobi saya.

Meskipun saya tidak mendapat K-Rewards di periode-periode yang lainnya di tahun ini, tidak menjadi masalah bagi saya, karena tujuan utama saya, sekali lagi saya utarakan, untuk berbagi manfaat kepada  sesama dan supaya komunikasi kepada peserta didik jelas dalam pemaparan materi ajar. Kalaupun mendapat K-Rewards, bagi saya, itu hanya bonus.

2. Memenangkan beberapa blog competition

Ilustrasi blog competition (Kompasiana)
Ilustrasi blog competition (Kompasiana)
Secara pribadi, saya sebenarnya tidak terlalu berminat mengikuti blog competition pada awalnya. Mengapa saya tidak terlalu berminat? Karena saya merasa tulisan saya masih amburadul, acakadut, sembrono dalam pemilihan kata dan tak beraturan dalam struktur tata bahasa.

Apalagi kalau saya membaca karya para pemenang blog competition, rasanya saya menjadi makin minder dengan hasil tulisan saya yang jauh dari kualitas unggul.

Tapi kemudian saya berpikir, dulunya para pemenang blog competition tersebut adalah pemula, sama seperti saya waktu memulainya. Mereka terus berlatih dan berlatih, mengikuti berbagai kompetisi blog, dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sembari terus gigih menjalani perlombaan berikut, sampai akhirnya menjadi juara.

Saya pun mencoba dan tentu saja banyak kegagalan yang saya alami.

Tapi, seperti ada kalimat bijak yang mengatakan, "Kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil."

Saya menuai hasil dari kerja keras saya.

Pertama kali saya mendapat predikat pemenang kompetisi blog adalah pada tahun lalu, 2019. Waktu itu, saya termasuk salah satu dari lima pemenang Event Pahlawanku Fiksiana Community pada bulan September 2019. Sayangnya, saya baru mengetahuinya sebulan kemudian, karena saya waktu itu cukup sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak cukup sering memantau K. Saya tidak mengonfirmasi kemenangan untuk mendapatkan hadiah karena saya pikir sudah terlambat untuk itu.

Meskipun begitu, kemenangan tersebut adalah titik awal yang memberi kepercayaan diri pada saya bahwa saya bisa memenangkan kompetisi blog. Yang saya pikir mustahil bagi saya untuk menang, ternyata saya bisa memenangkan suatu kompetisi blog.

Sejak itu saya mulai lebih rajin mengikuti beberapa kompetisi. Lebih banyak kalah daripada menang, tapi semakin banyak terlibat dalam berbagai kompetisi, saya semakin banyak belajar trik-trik dan "mencuri" cara-cara para pemenang dalam menjuarai kompetisi.

Di tahun 2020 ini, bisa dibilang adalah tahun "keemasan" dalam keikutsertaan berkompetisi.

Dimulai dengan kemenangan yang tak pernah terbayang sebelumnya di bulan Februari 2020 dimana saya mendapat predikat pemenang 1 dalam Event Semarkutiga Berbagi Tips dan Trik Unik.

Terus terang, saya sama sekali tidak menyangka kalau bisa menyabet posisi pertama. Padahal, para kontestan yang menyumbangkan tulisan bukan penulis sembarangan. Dibanding karya mereka, saya merasa karya saya bukan apa-apa. Ternyata, pihak panitia memutuskan saya menjadi pemenang 1. Bagaikan mimpi saja rasanya.

Menang lomba dan mendapat hadiah uang gara-gara hobi. Tak pernah terbayang sebelumnya.

200 ribu menjadi hadiah yang pertama saya dapatkan karena hobi menulis.

Lalu lomba yang kedua, saya juga termasuk salah satu dari lima pemenang dari lomba blog Ketapels "Tetap Produktif dengan Bekerja dari Rumah" pada bulan April 2020. 100 ribu sebagai hadiah mendarat dengan selamat di smartphone sebagai tambahan pulsa.

Yang ketiga ini betul-betul membuat saya terperangah. Di bulan Desember ini, tepatnya di tanggal 12 Desember 2020, saya mendapati nama saya terpampang sebagai juara 3 Blog Competition Kemendikbud yang mengusung tema "Ibu, Sekolah Pertamaku". 

Kerinduan pada ibu yang sudah tiada mendorong saya menuliskan sebuah artikel dan mengikutsertakannya di kompetisi blog tersebut. Tak disangka, saya meraih juara 3 dan akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 3.000.000. Hadiah Natal yang tak terduga.

Tangkapan layar memenangkan blog competition | Dokumentasi Pribadi 
Tangkapan layar memenangkan blog competition | Dokumentasi Pribadi 
Yang terbaru, keempat, adalah pada Event Semarkutiga, saya kembali menyabet "medali", yaitu pemenang 3 di Event Semarkutiga dengan tema "Hobi Tambahan Saat Pandemi" yang diumumkan pada tanggal 28 Desember 2020. Hadiah uang digital sebesar 100 ribu rupiah mendarat dengan mulus di GoPay saya.

Puji Tuhan. Saya bersyukur kepada Tuhan atas berkat-berkat yang diberikan-Nya di masa pandemi ini. Dia mencukupkan segala kebutuhan saya dan juga memberi bonus hadiah-hadiah yang tak terduga di tahun 2020 ini.

3. Konsistensi penayangan video gitaran di YouTube

Sedang beraksi | Dokumentasi Pribadi
Sedang beraksi | Dokumentasi Pribadi
Sebelum adanya pandemi covid-19, saya sudah menayangkan beberapa video gitaran, tapi tidak terlalu rutin dikarenakan kesibukan mengajar dan berbisnis online.

Karena corona, ada beberapa les privat yang terpaksa "berhenti" sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Hal itu menyebabkan saya mempunyai waktu luang yang cukup untuk berlatih gitar dan keinginan untuk "menyimpan" video di YouTube dimana saya memainkan beberapa aransemen gitar fingerstyle menyeruak kembali. 

Channel YouTube yang kadang saya buka dan kadang tidak, mulai rutin saya kunjungi seminggu sekali. Mengunggah video gitaran seminggu sekali, dan sekarang sudah ada sekitar 40 video gitaran, belum termasuk video-video kreasi lainnya.

Ada saat-saat dimana saya terlambat mengunggah dikarenakan kesibukan dalam bekerja, tapi saya tetap berusaha memenuhi komitmen penayangan video gitaran di YouTube dengan tujuan sebagai kenang-kenangan, kalau kelak saya berpulang, keluarga dan handai tolan masih bisa "melihat" saya bermain gitar lewat YouTube.

Saya tidak memikirkan komisi adsense karena saya menyadari kalau kemampuan saya dalam bermain gitar belum seberapa mahir. Kalau saya menetapkan target harus mendapat komisi adsense, itu akan membebani diri dan saya tidak akan bersemangat dalam berkarya kalau tidak menghasilkan.

Tujuan saya dalam dunia YouTube hanya untuk menghibur diri sendiri dan juga menghibur orang lain.

Ini salah dua di antara video gitaran saya.


* * *

Demikianlah tiga pencapaian receh yang saya peroleh di tahun 2020 ini. Mungkin tak seberapa dibanding yang lain, atau bisa jadi ada yang tidak memperoleh pencapaian secara materi.

Sedikit atau banyak, ada atau tiada, yang terpenting adalah kita bisa mencapai akhir dari tahun 2020 dan memasuki tahun 2021 dengan baik, sehat, dan tak kurang suatu apa pun bersama keluarga tercinta.

Bagi saya, terlepas dari tiga pencapaian receh di atas, memasuki tahun baru 2021 bersama keluarga terkasih adalah pencapaian yang paling bermakna dan paling berharga dalam hidup di tahun 2020.

Selamat tahun baru 2021.

Semoga pandemi covid-19 segera berlalu.

Salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun