Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Aktivitas Aman nan Menyenangkan untuk Mengisi Liburan Akhir Tahun di Saat Saya Masih Belia

27 Desember 2020   22:08 Diperbarui: 27 Desember 2020   22:31 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nastar isi selai nanas (SHUTTERSTOCK/EDGUNN via KOMPAS.COM)

Kurang lebih sama dengan berkebun, ada nilai-nilai kehidupan yang ibu ingin ajarkan pada saya lewat kegiatan membuat kue.

Tentu saja, tiga nilai sama dengan berkebun dimana ada proses teratur yang harus dilakukan, konsistensi dalam merawat (adonan), dan disiplin dalam pembuatan.

Tapi, ada satu nilai yang menjadi poin utama dalam membuat kue yaitu menghargai makanan yang ada.

Jangan membuang makanan karena, selain proses yang cukup lama dalam membuatnya, juga ada sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan pembuat kue.

Selain itu, ada beberapa warga yang mengalami kesulitan secara finansial yang mengakibatkan mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membeli bahan makanan, sehingga sebutir nasi pun sangatlah berharga bagi mereka.

Saya belajar dari proses membuat kue bahwa setiap makanan harus dihargai dan jangan membuang makanan. Waktu saya berkuliah dulu, saya menjadi lebih bisa memaknai nilai moral perihal betapa berharganya makanan bagi kehidupan, karena didikan dari ibu saat membuat kue.

3. Bermain musik

Ilustrasi bermain alat musik bersama keluarga (DOK. SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM)
Ilustrasi bermain alat musik bersama keluarga (DOK. SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM)
Memainkan alat musik merupakan kegiatan yang tak asing di keluarga kami. Piano, gitar, dan keyboard kecil tersedia, siap memperdengarkan nada-nada merdu.

Terkadang dulu saya memainkan piano karena masih berminat memainkan, tapi kemudian saya lebih menaruh perhatian pada gitar, terutama permainan gitar tunggal, memainkan bas dan melodi secara bersamaan dalam satu gitar.

Pertimbangan, karena suatu saat kelak, saya harus kuliah di kota lain di luar Balikpapan, otomatis, lebih mudah membawa gitar daripada menggotong piano.

Sayangnya, waktu itu tidak ada YouTube. Seandainya ada, saya pasti akan mengunggahnya ke YouTube. Setelah bertahun-tahun kemudian, saya baru bisa mewujudkannya. Di bawah ini salah dua dari lagu-lagu yang sudah saya unggah.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun