Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Bagaimana Menghadapi Hidup Tanpa Google dan YouTube?

18 Desember 2020   18:15 Diperbarui: 19 Desember 2020   08:49 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejumlah layanan milik Google (Yahoo News via KOMPAS.COM)

Sebenarnya situasi hidup tanpa Google dan YouTube sudah biasa saya hadapi. 

Sebagai generasi yang besar di tahun 1980 - 1990 - dan awal 2000-an, mengisi waktu dengan buku dalam keluarga, membaca dan menulis menjadi kesukaan. Jadi No Google and YouTube, No Problem. Asal ada buku, jadilah.

Di saat sekarang juga tidak masalah bagi saya. Beberapa bulan yang lalu, smartphone saya rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi, karena sudah tiga tahun menemani dan sudah tidak ada suku cadang untuk merek smartphone saya tersebut.

Akibatnya, untuk satu-dua bulan saya terpaksa mengandalkan hape "senter" dengan ukuran sekitar 3 x 10 cm yang hanya bisa SMS dan telepon untuk dapat berkomunikasi dengan keluarga dan handai tolan.

Hidup tanpa internet harus saya jalani. Terpaksa saya menulis (kembali) di atas kertas di buku tulis yang memang selalu sedia jika "masa darurat" kembali menyapa.

Setelah tulisan sudah siap (dibaca: selesai ditulis, tapi belum diedit), saya (lagi-lagi) terpaksa menumpang mengetik tulisan plus mengeditnya di laptop teman. Terpaksa, karena laptop saya sudah lebih dulu "tiada" daripada smartphone.

Jadi, kalau dibilang saya sudah biasa meskipun Google dan YouTube tidak ada. Bahkan kalau mau dikatakan, sebenarnya saya merasa lebih bahagia dan bebas dari gangguan saat tidak bercengkerama dengan internet dan kawan-kawannya.

Sayangnya, ketika pandemi masih bercokol di bumi, mau tidak mau saya harus "berkawan" dengan Google dan YouTube, karena menimbang saya juga mencari penghasilan sampingan dari internet lewat menulis dan bisnis online.

Namun, dari kejadian Google down pada hari Senin tanggal 14 Desember 2020 lalu saya mengevaluasi diri dengan apa yang sudah saya lakukan sejauh ini dan apa langkah ke depan yang harus saya tempuh seandainya Google dan beberapa platform yang biasa saya gunakan sudah tidak ada lagi di kemudian hari.

Tidak ada yang abadi. Manusia saja bisa mati, apalagi platform-platform yang ada di dunia maya. Sudah banyak contoh yang bertumbangan karena kalah dalam bersaing dan bertahan. 

Oleh karena itu, ada 3 (tiga) hal yang perlu saya lakukan dan mungkin juga bisa Anda terapkan, kalau Anda pikir penting adanya melakukan, demi menghadapi seandainya tiba saatnya hidup tidak diwarnai oleh Google dan YouTube di kemudian hari (mudah-mudahan tidak dalam waktu dekat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun