Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harus Sabar di Negeri +62

13 Desember 2020   17:46 Diperbarui: 13 Desember 2020   17:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus sabar di negeri +62
Wira-wiri ke sana kemari
Kalau bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah?
Sudah tak asing lagi kan dengan pameo itu?

Mengurus berbagai surat menyita waktu, harus melangkah ke berbagai pintu, dan ujung-ujungnya duit beberapa lembar harus keluar, meskipun peraturan melarang siapa pun untuk menerima suap atau meminta pungutan.

Diperparah lagi dengan dua kasus korupsi terakhir ini membuat kebanyakan warga muak dan hanya bisa mengelus dada, karena sadar diri cuma masyarakat biasa yang tidak punya kuasa apa-apa.
Apabila banyak warga yang tidak menggunakan hak suara, bisa dimaklumi.
Banyak pemimpin yang melalaikan amanah yang rakyat beri.

Harus sabar di negeri +62.
Kita cuma rakyat jelata dalam kategori papa.
Kapankah nasib kita menjadi prioritas para petinggi negeri?
Entahlah.
Mungkin lirik salah satu lagu Ebiet G.Ade bisa menggambarkan ketidakpastian saat ini yaitu, "Tanyalah pada rumput yang bergoyang."

Samarinda, 13 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun