Karakter seperti apa yang calon pasangan punyai?
Jangan sampai "membeli kucing dalam karung" seperti Rani dan Edwin.
Jangan terburu-buru memutuskan sang doi calon pasangan ideal; tapi juga jangan terlalu lama memberikan jawaban, sehingga keseriusan untuk meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan diragukan.
Lewat komunikasi secara intens dan perbuatan nyata sang kekasih, serta pendapat orang-orang lain di luar kerabat dan teman-teman dekat sang pacar (mereka yang bukan anggota keluarga dan teman dekat biasanya memberikan opini yang lebih objektif) bisa menjadi pertimbangan bahwa sang doi memang top markotop atau tidak.
Seperti halnya Rani, dia tidak menyangka kalau Rio ternyata orang yang keras kepala, selalu mau menang sendiri, lebih mementingkan selera makannya yang "aneh" daripada masakan enak Rani (masakan Rani sangat lezat kok tidak disukainya!), punya budaya kredit supaya tampil keren di mata orang (padahal bisa beli secara tunai dan barangnya tidak perlu-perlu amat), dan sifat-sifat aneh lainnya.
Edwin juga merasa kecolongan. Janji pernikahan "... baik susah maupun senang, di saat kelimpahan maupun kekurangan,..." hanya sekadar menjadi janji kosong di benak Nuri, janji manis di bibir sewaktu pemberkatan nikah. Saat menjalani bahtera kehidupan yang penuh dengan badai, Nuri menyerah dan mengingkari janji suci.
Pastikan karakter calon pasangan baik adanya. Sesal kemudian tidak berguna.
Hal #3 - Jalin tali silaturahmi dengan keluarga besar sang calon pasangan dan kenali karakter mereka
Menikah dengan calon pasangan berarti "menikah" dengan keluarga besarnya juga.
Jalin tali silaturahmi dengan keluarga besar sang calon pasangan supaya Anda mendapatkan gambaran penuh tentang doi, setelah sebelumnya melihat kebiasaan dan mengetahui karakter pacar.
Karena doi terbentuk dari keluarga. Sifat-sifat, kebiasaan-kebiasaan, dan karakter terbentuk dari pendidikan di rumah.
"Orangtua saya tidak senang dengan Mas Rio yang tiba-tiba datang melamar tanpa sebelumnya berkenalan dengan mereka terlebih dahulu di saat pacaran...," kata Rani, mengenang masa lalu, "Dia juga tidak pernah mengenalkan keluarganya pada saya."