Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik Tak Bisa Menghapus Luka Itu

6 November 2020   11:25 Diperbarui: 6 November 2020   11:26 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan lumayan deras dari subuh
Aku terkenang pada masa silam
Saat kita berdua lari pagi di jalan

Udara pagi menggigit kulit
Selangkah dua
Kaki berayun silih berganti
Kita berendeng
Kau di kiri dan aku di kanan; atau sebaliknya, aku di kiri dan kau di kanan
Menyesuaikan pada posisi di lintasan mana kita berlari

Terkadang pagi cerah dengan berhiaskan bintang gemintang pada jam lima di saat yang lain masih tertidur lelap
Kita berdua berendeng berlari
Meraih kesehatan bersama dalam udara pagi

Namun, ada saat-saat di tengah kenikmatan berlari, kita diperhadapkan dengan rintik-rintik kecil yang sedikit mengusik kenyamanan berolahraga
Terkadang menjadi deras, di saat lain hanya rintik biasa
"Tak mengapa. Kita terus berlari saja. Cuma rintik biasa," begitu katamu saat diperhadapkan dengan rintik yang bagai semut kecil menggigit

Rintik itu seakan menghapus kekhawatiran akan celaka terjatuh atau terpeleset, karena kita saling mengisi satu sama lain
Tapi saat kau sudah "tiada", rintik ini sudah hilang khasiatnya
Rintik ini tak bisa menghapus luka itu
Luka karena kau yang membuatnya, melukai hatiku begitu rupa

Samarinda, 6 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun