Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tetesan Nada

12 Oktober 2020   21:17 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (harutmovsisyan via pixabay.com

Saat meneteskan setiap nada
Lantunan demi lantunan
Teringat akan masa silam
Saat kau berada di simpangan

Kau tersenyum
Menanti motor berhenti di sisi
Kau duduk di boncengan dengan segera
Kedua tanganmu melingkar di pinggangku dengan erat

Melaju ke warung bakso langganan
Kita melakukan kebiasaan rutin yang menyenangkan
Malam minggu yang penuh kenangan
Tersenyum sambil menikmati hidangan

Aku tahu diri
Ayahmu menunggu di rumah
Kita membelikan seporsi bakso untuknya
Sebagai oleh-oleh dari kita berdua

Lima belas menit
Tak jauh jarak dari warung ke rumahmu
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan
Aku mohon pamit karena sudah larut malam

Ternyata itu malam terakhir
Kau direnggut secara paksa
Ada maling menyatroni rumahmu
Harta dan nyawamu ikut melayang

Aku hampir gila
Tak dapat kupercaya kalau kau meninggalkanku
Tidak pernah terpikir kau pergi dengan cara seperti itu
Aku nyaris bunuh diri

Tapi saat melihat Alkitab pemberianmu
Kado ulangtahun ke-25 darimu
Aku mengurungkan niat
Setelah aku membaca kata-katamu di halaman pertama Alkitab

Kau mengatakan dengan lugas
Dalam dua kalimat
Singkat tapi tepat
Dua kalimat itu membuatku sadar

Bunyi dua kalimat itu adalah
"Jangan akhiri hidup kita dengan sia-sia. Akhiri bersama dengan Tuhan."

Aku bangkit kembali
Aku tak mau mengecewakanmu
Aku tak mau menyia-nyiakan hidup
Aku mau mengakhiri bersama dengan Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun