Merenungi kepergian seorang sahabat. Aku menatap langit. Awan gelap berarak. Gugusan bintang menghias cakrawala.
Malam ini sunyi. Kesempatan untuk mengevaluasi diri. Manusia hanya makhluk fana. Tak bisa dibandingkan dengan matahari, bulan, dan makhluk - makhluk lainnya.
Apa kelebihan manusia yang kecil adanya? Tapi Tuhan membuat manusia menjadi istimewa. Mempunyai akal budi. Mampu berkreasi menciptakan hal-hal yang luar biasa.
Namun terkadang manusia lupa. Kehidupan adalah mukjizat yang tak dapat dia ciptakan. Hanya Tuhan yang bisa. Hanya Dia Sang Pencipta Kehidupan.
Kita menghadapi mukjizat setiap hari. Kita bangkit dari tidur lelap selama 8 jam. Menatap kehidupan di lembar baru dari suatu hari. Berpikir tentang berbagai aktivitas di hari itu.
Satu pertanyaan yang harus diingat. Camkan dalam hati. Renungkan. Jawab dengan jujur.
Apakah kamu sudah bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan yang kau dapat hari ini?
Bersyukurlah. Jangan mengeluh akan kesusahan yang kau peroleh. Tak sepadan dengan kehidupan. Karena kehidupan adalah mukjizat.Â
Selama kehidupan di dalam diri. Sudah seharusnya kita mensyukuri. Nikmat yang Tuhan sudah beri. Mukjizat dalam tubuh yang fana ini.
Samarinda, 15 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H