Saya mengeluarkan berkas persyaratan yang diminta dan memberikannya pada pak polisi tersebut. Beliau men-staples semua berkas tersebut, kemudian memberikan map yang berisi formulir yang saya harus isi.
Saya mengisi dengan cepat, lalu saya kembalikan lagi pada petugas.
Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Mungkin perkiraan buka jam operasional layanan mobil SIM keliling adalah pukul 07.30 WITA, saat saya mengambil foto ini.
Mungkin juga sebelum itu, karena saya tidak melihat jam berapa dimulainya jam operasional.
Bapak polisi memberikan pengarahan di luar mobil sebelum jam operasional dimulai.
Beliau menganjurkan kepada kami, para warga yang mengurus perpanjangan SIM, untuk memakai masker, menjaga jarak antar warga yang mau mengurus perpanjangan SIM, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir di bak cuci yang telah disediakan, dan menyiapkan uang pas untuk membayar biaya perpanjangan SIM.
Saya menunggu dengan sabar, sambil sesekali mengambil gambar dari berbagai sudut
Sekitar jam 08.15 WITA (menurut perkiraan saya), nama saya dipanggil. Saya pun bergegas. Masuk ke mobil SIM, kemudian bapak polisi menanyakan nama saya lagi untuk memastikan nama saya sudah sesuai berkas yang masuk. Beliau juga menanyakan golongan darah, tempat tanggal lahir, alamat, dan pekerjaan.Â
Bapak polisi berada di depan PC. Layar plastik bening tembus pandang memisahkan antara warga yang mengurus perpanjangan SIM dan sang polisi. Satu asisten membantu memeriksa kelengkapan berkas warga yang masuk.