Kalau mau bisa berbahasa Inggris dalam tempo 30 hari, syarat No English = No Service harus menjadi kemutlakan. Tidak bisa dinego.
Berbicaralah dengan anggota keluarga, teman, dan orang asing (dibaca: native speaker) dalam bahasa Inggris. Beritahu lawan bicara Anda kalau Anda menantang diri Anda sendiri untuk bisa berbahasa Inggris dalam tempo 30 hari.
Kalau mau extreme, seandainya Anda tidak menjalankan disiplin No English = No Service secara ketat, dengan artian, ada saat atau hari-hari dimana Anda tidak berbahasa Inggris (misalnya, berbahasa Indonesia), Anda menetapkan hukuman Anda sendiri. Misalnya mentraktir lima teman yang menjadi “juri” dalam tantangan Anda.
Mau lebih extreme lagi? Jikalau Anda gagal dalam tantangan ini, Anda tidak lancar berbahasa Inggris dalam 30 hari, Anda beritahu lima teman tadi bahwa Anda akan mentraktir mereka selama 7 (tujuh) hari, misalnya.
Dengan begitu, Anda akan lebih termotivasi, mengingat akan ada uang dalam jumlah besar keluar dari dompet karena Anda gagal dalam tantangan 30 hari lancar berbahasa Inggris.
Jadi, selalu, saya tegaskan sekali lagi, selalu berbicara dalam bahasa Inggris.
Kedua, Tambah kosakata baru setiap hari
“Saya tidak suka membaca…”
Saya cuma bisa geleng-geleng kepala saat mendengar komentar seperti ini dari beberapa murid les.
Bagaimana mau lancar berbahasa Inggris kalau tidak suka membaca?
Menambah kosakata baru setiap hari bukan hanya “kewajiban”, tapi “keharusan”. Karena waktu Anda hanya 30 hari. Otomatis, Anda harus belajar extraordinary demi mencapai goal yaitu fluency berbahasa Inggris.