Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Sang Adik Bungsu Tidak Mau Tinggal Serumah dengan Sang Kakak?

27 Juli 2020   10:33 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:50 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya sudah kapok tinggal serumah dengan kakak saya!"

Doni (nama samaran) mengutarakan kebulatan tekad untuk hidup mandiri. Meskipun terdampak pandemi covid-19 yang mengakibatkan pendapatannya berkurang drastis, dia tidak mau kembali tinggal di rumah kakaknya, Lusi.

"Saya akan tetap berusaha bertahan, memperketat pengeluaran, sembari mencari pekerjaan lain, karena mengajar les kurang bisa diharapkan saat ini," kata Doni lagi.

Sebenarnya bukan hanya Doni. Saya pernah menemui masalah antara adik bungsu dan kakak seperti dalam kasus Doni.

Kebanyakan kasus adalah antara adik bungsu berjenis kelamin laki-laki dengan kakak perempuan. Setelah itu, antara adik bungsu berjenis kelamin perempuan dengan kakak laki-laki.

Beberapa kenalan dan mantan murid saya mengalami masalah dengan kakak atau adik mereka, seperti Doni sebagai adik bungsu; atau beberapa kakak, yang adalah kenalan saya, bermasalah dengan adik-adik bungsu mereka.

Doni, contoh di awal tulisan ini, berseteru dengan Lusi, kakak perempuannya, karena Lusi menganggap adik bungsunya ini malas, tidak bertanggung jawab atas kebersihan rumah yang mereka tempati bersama, dan lain sebagainya.

Alih-alih berdiskusi, komunikasi, dialog; tiba-tiba pada suatu hari, Doni mendapati selembar kertas berisi jadwal bersih-bersih selama seminggu penuh tertempel manis di depan pintu kamarnya.

“Saya sebenarnya tidak keberatan kalau itu didiskusikan dulu dengan saya sebelumnya. Masalahnya, Kak Lusi cuma manyun aja selama ini. Tak pernah bicara apa-apa. Tahu-tahu jadwal sialan itu dia keluarkan begitu saja tanpa kompromi sebelumnya dengan saya!

“Pendapat saya tidak dihargai dan saya seakan-akan dianggap menumpang, serta dipikirnya tidak tahu diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun