Melangkah maju di tengah pandemi. Kaki kanan terayun. Kaki kiri menyusul. Demikian seterusnya.
Berat ayunan karena menanggung beban kehidupan. Langkah pun jadi perlahan. Peluh mengucur. Pandangan mata nanar. Serasa tanpa harapan.
Meskipun dengan langkah-langkah kecil nan goyah, pria itu tetap melangkah. Setitik iman tetap berkobar di dada sang pria.
Badai pandemi memorakporandakan biduk kehidupannya. Sendi-sendi badannya terasa copot semua.
Pria itu tetap melangkah maju. Dia yakin Tuhan selalu bersamanya.
Memohon kepada Tuhan untuk menyertainya di dalam setiap hal yang dia kerjakan. Itulah yang menjadi doanya di awal hari.Â
Melangkah maju. Bersama dengan Tuhan, dia yakin mampu.
Samarinda, 6 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H