Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan "Negative Thinking" Dulu Saat Melihat Orang Sibuk dengan Smartphone

12 Juni 2020   14:55 Diperbarui: 12 Juni 2020   15:10 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu kan cuma nongkrong aja. Gak ngapa-ngapain."

Dimas (bukan nama sebenarnya) jengkel dengan perkataan kakaknya, Dinda (nama samaran).

"Padahal saya itu lagi nulis artikel untuk Kompasiana. Bukan lagi main game online," Dimas mengeluh pada saya.

"Sabar. Beritahu kakakmu nanti kalau kamu gak suka main game online, tapi suka nulis artikel di hape," Saya berusaha menyabarkan.

Konotasi megang smartphone dalam benak kebanyakan orang identik dengan kegiatan unproductive. Mayoritas pandangan adalah bahwa smartphone "hanya" untuk kegiatan selingan seperti membaca status lini masa di medsos sampai main game online.

Sangat jarang orang yang beranggapan kalau smartphone bisa digunakan untuk "kerja".

Kenapa jangan "negative thinking" dulu

Jangan "negative thinking" dulu saat melihat orang sibuk dengan smartphone, karena ada tiga kemungkinan untuk itu.

Kemungkinan #1 - Bisa saja orang tersebut sedang menulis konten untuk blognya

Nah, seperti kasus Dimas di atas, menulis di smartphone sudah sangat bisa dan normal dilakukan, meskipun memang tidak secepat mengetik di laptop atau pc.

Mengetik di smartphone sering disalahartikan sebagai main game atau menulis status alay di medsos.

Padahal, bisa saja orang tersebut menulis sebuah artikel, konten untuk blognya atau untuk diikutsertakan dalam kompetisi blog.

Saya sendiri juga "terpaksa" menulis di smartphone, baik di luar maupun di dalam rumah. Laptop yang sudah menemani sekitar 13 tahun sekarang tidak bisa mendampingi saya lagi.

Jadi saya, mau tidak mau, suka tidak suka, terpaksa harus mengetik artikel dengan smartphone.

Kejadian seperti Dimas pun pernah saya alami. Keluarga saya sempat menyangka kalau saya berkutat dengan smartphone karena main game atau menulis status di medsos.

Namun sewaktu saya memperlihatkan tulisan saya di layar smartphone dan blog, mereka baru mengerti.

Jadi, bisa saja orang tersebut sibuk dengan smartphone karena sedang menulis konten untuk blognya.

Kemungkinan #2 - Bisa saja orang tersebut sedang berbisnis online

Bukan hal aneh lagi kalau anak muda zaman sekarang doyan berbisnis online. Dengan adanya internet, smartphone, dan medsos; berbisnis online telah mematahkan pendapat yang mengatakan bahwa berbisnis itu harus bermodal besar.

Nyatanya, dengan modal smartphone, jaringan internet, dan medsos; berbisnis online bisa dilakukan dan hasilnya pun bisa 'wah' kalau benar-benar fokus.

Saya sempat dikira (lagi-lagi) main game online, padahal saya sedang mengurus bisnis online saya di media sosial, seperti di Instagram dan Facebook.

Memposting foto-foto produk di Instagram, membuat konten untuk akun Facebook saya, dan seabrek aktivitas yang berhubungan dengan bisnis online. Smartphone membuat saya sibuk, dan banyak orang mengira saya sedang free, tidak ada kegiatan apa-apa.

Faktanya, saya sedang berbisnis online.

Jadi, jangan remehkan anak muda yang lagi sibuk dengan smartphone-nya. Siapa tahu dia mengurus bisnis online-nya yang lagi naik daun.

Kemungkinan #3 - Bisa saja orang tersebut sedang meng-edit video untuk akun YouTube-nya

Apakah bisa meng-edit video di smartphone?

Jawabannya : sangat bisa. 

Saya sudah membuktikannya. 

Saya sudah menghasilkan beberapa video YouTube yang proses pembuatannya dilakukan dengan bantuan smartphone. Hasilnya? Ini dua di antaranya.


Jadi, kalau menemui seseorang yang terlihat sibuk memperhatikan video di smartphone, belum tentu orang tersebut sedang menonton film untuk menghibur diri. Siapa tahu, dia sedang meng-edit video yang akan diunggah ke akun YouTube-nya.

One Gadget for all

Oleh karena itu, melihat tiga kemungkinan di atas, kita janganlah "negative thinking" dulu apabila melihat seseorang sibuk dengan smartphone.

Masih banyak kemungkinan lain yang terjadi, karena smartphone sudah merupakan one gadget for all. 

Oleh karena itu, jangan "negative thinking" dulu saat melihat orang sibuk dengan smartphone, karena :

1. Smartphone bisa digunakan untuk bekerja

Smartphone bukan hanya untuk hiburan semata, tapi bisa digunakan untuk bekerja.

Dengan banyaknya aplikasi penunjang, kita bisa bekerja dengan alat bantu smartphone.

Mau nulis konten blog? Ngetik di aplikasi pengolah kata di smartphone.

Mau edit video YouTube? Olah dan kotak-katik di aplikasi "video maker" di smartphone.

Mau kirim e-mail ke bos? Langsung ke aplikasi e-mail di smartphone.

Masih banyak yang bisa dilakukan dengan smartphone.

Jadi jangan berpikiran negatif dulu kalau orang sedang sibuk dengan smartphone.

2. Fleksibilitas bekerja di mana saja

Inilah keunggulan dari smartphone. Kita bisa bekerja di mana saja. Bahkan saat rebahan di kasur di kamar tidur pun bisa.

"Jo, kamu kok rebahan terus? Coba nyapu lantai kek, cuci piring kek. Jangan nganggur gitu dong," keluh Bunda Dina.

"Jo lagi ngurus orderan, Bunda. Ini ada yang beli 100 casing hape," jawab Jo. Mata tetap menatap nyalang ke layar smartphone.

"Oh," respons Bunda Dina singkat.

Jadi, dengan smartphone, kita bisa bekerja di mana saja.

3. Fleksibilitas bekerja kapan saja

Nah, dengan adanya smartphone, bekerja pun bisa kapan saja, bahkan saat menunggu antrean di puskesmas atau ketika sedang menunggu gebetan pulang kerja.

Menulis, berbisnis online, edit video YouTube adalah salah tiga dari berbagai kerjaan di antaranya

Masih "Negative Thinking"?

Mudah-mudahan setelah membaca tulisan di atas, Anda tidak "negative thinking" lagi saat melihat orang sibuk dengan smartphone.

Karena zaman sekarang, kondisi sudah berbeda. Smartphone menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.

Kalau digunakan untuk hal-hal yang produktif, pasti bisa menghasilkan uang, kalau memang tujuannya untuk mencari uang dan menambah pendapatan.

Kalau digunakan untuk belajar dan melakukan kegiatan lain yang bermanfaat, pasti bisa memberikan sumbangsih bagi keterampilan kita.

Jadi masih "negative thinking"?

Mudah-mudahan tidak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun