Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Perlu Waktu Berapa Lama untuk Menguasai Satu Aransemen Gitar Tunggal?

21 Mei 2020   20:57 Diperbarui: 22 Mei 2020   02:38 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang gadis bermain gitar (Sumber : pixabay.com/langll)

Main gitar. Salah satu hobi saya selain membaca dan menulis. Dulu saya pernah menjual gitar karena butuh duit. Buat makan. Akibatnya, kok ya hambar di rumah. Bosan. Tidak ada hiburan. 

Puji Tuhan, ada rezeki, saya beli gitar lagi. Meskipun second, tapi masih dalam kondisi bagus dan oke punya. 

Gitar Yamaha CX40 sudah menemani saya selama tiga tahun terakhir ini. Gitar ini sudah sangat berjasa, mulai dari menghibur diri di rumah, sampai mengajarkan lagu-lagu bahasa Inggris kepada siswa-siswi SD yang saya cintai.

Gitar Andalan | Dokumentasi Pribadi
Gitar Andalan | Dokumentasi Pribadi

Bicara soal menghibur diri, saya punya banyak waktu untuk bermain gitar di masa pandemi. Saya belajar memainkan berbagai aransemen gitar tunggal ciptaan gitaris-gitaris lain. Seandainya saya bisa mengaransemen sendiri, mungkin akan lebih baik, karena sesuai dengan kemampuan saya yang masih semenjana. 

Ada beberapa teman yang menanyakan satu hal yang sebenarnya sangat sulit untuk dijawab, yaitu "Perlu waktu berapa lama untuk menguasai satu aransemen gitar tunggal?"

Supaya tidak ada yang menanyakan hal yang sama berulang-ulang pada saya, baik di DM atau perpesanan singkat lainnya, saya akan menjawabnya di tulisan ini. 

Menurut saya, ada tiga faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya menguasai satu aransemen gitar tunggal.

1. Tingkat kesulitan aransemen

Ada berbagai tingkat kesulitan aransemen. Dari yang mudah sampai sukar. Dari yang level beginner sampai advanced. 

Sadari kemampuan diri. Kalau kemampuan masih pemula, pilihlah aransemen yang paling mudah, tingkat beginner, terlebih dahulu. Nanti kalau sudah mulai mahir gitaran, kamu bisa mencoba untuk memainkan aransemen yang lebih sukar. 

Saya pribadi masih dalam tahap beginner plus. Dibilang beginner murni, banyak yang bilang, "Main kayak gitu kok ngakunya beginner." Dibilang intermediate atau menengah, kok ya kurang pas juga. Nanti ada yang bilang, "Hoalah, jangan ngaku intermediate. Mainnya aja seperti itu."

Jadi saya ambil tengahnya aja. Beginner plus.

Lagu pertama yang saya kuasai adalah "Sayonara". Saya mempelajari lagu ini saat masih SMA dari sebuah buku pelajaran gitar klasik pemberian kakak saya. Kebetulan saya bisa baca not balok, jadi saya bisa memahami partitur aransemen gitar tunggalnya dan bisa memainkannya tanpa banyak kendala.

Saya tidak ingat berapa lama saya habiskan untuk menguasai lagu "Sayonara" ini. Mungkin sekitar dua minggu, karena kesibukan belajar di SMA masih mendominasi waktu itu, jadi latihan belum disiplin. Seandainya fokus dan disiplin, mungkin saya bisa menguasai dalam seminggu saja.


Lagu "Sayonara" ini diaransemen ke dalam aransemen gitar tunggal oleh Kaye A.Solapung.

Kalau untuk lagu yang paling sukar dan butuh waktu paling lama selama saya melatih diri, saya pikir aransemen gitar tunggal dari lagu "Can't Help Falling in Love" adalah yang cukup menguras waktu dan energi. 

Tapi saya cukup puas dengan hasil permainan saya. Meskipun rentangan jari kiri dan teknik gitar di aransemen ini sulit, menurut saya, namun saya bisa mengatasinya.

Jadi, pilih aransemen yang kamu pikir sesuai dengan level kemampuanmu. Lebih baik bisa main satu lagu sederhana secara oke; daripada melatih satu lagu sukar, tapi tidak tuntas menguasainya, karena menyerah di tengah jalan.

2. Disiplin latihan

Menurut saya, setiap orang itu ada bakat bermain gitar. Lalu kenapa ada orang yang tidak bisa main gitar? Masalahnya ada dua, berdasarkan pengamatan saya.

Pertama, Tidak punya gitar

Memang, kamu bisa pinjam gitar orang lain, tapi kan tidak bagus kalau terus-menerus pinjam. Kurang elok. Tidak bebas memainkan. Kalau punya sendiri kan bebas. Mau digebuk gitarnya juga tidak masalah.

Tidak punya gitar merupakan hal yang krusial. Alat tidak ada, masa mau gitaran pakai sapu.

Kedua, Tidak disiplin latihan

Nah ini nih penyakit kronis. Malas. Gimana mau bisa gitaran dengan lihai kalau malas? Mimpi kali ye. 

Kalau mau bisa gitaran, kalau mau cepat menguasai aransemen tertentu, harus disiplin latihan. Semakin banyak latihan, semakin cepat bisanya. 

Jangan beralasan tidak ada mood, bete, atau putus cinta (kalau patah hati, lebih baik gitaran. Langsung hilang patahnya. Hati bisa berpaling ke lain hati. Percaya deh).

Tetap disiplin apapun kondisinya. Bagusnya, sediakan waktu tertentu di jam tertentu setiap harinya. Durasi ditentukan. 

Misalnya, saya menentukan jadwal latihan gitar setiap hari dari jam 13.30 WITA (Waktu Indonesia Tengah) sampai 14.00 WITA. Kenapa saya memilih durasi 30 menit di siang hari? 

Karena waktu tidak terlalu lama dan tidak terlalu singkat, sehingga saya bisa melakukan. Kalau masalah jam, saya memilih sesudah makan siang, jadi masih fresh, dan tidak mengganggu istirahat tidur siang orang lain.

Lebih baik disiplin latihan rutin setiap hari di jam tertentu, supaya terbentuk habit atau kebiasaan, daripada hari ini latihan lima jam, besok dua jam, lusa dan seterusnya tidak latihan lagi. Latihan di kala sempat malah membuat penguasaan suatu aransemen lagu menjadi lambat terealisasi.

Saya sempat ragu apakah saya bisa menguasai aransemen gitar tunggal "My Heart Will Go On" kurang dari satu bulan. Karena disiplin latihan 30 menit setiap hari dari jam 01.30 siang sampai jam 2 siang, saya bisa menguasai aransemen tersebut kurang dari dua minggu. 

Tetapkan disiplin latihan yang kamu bisa lakukan secara mudah dan konsisten. Kalau saya menetapkan 30 menit di siang hari. Mungkin kamu merasa 15 menit latihan cukup sebagai disiplin diri setiap hari, ya terserah. Waktu latihan di pagi, siang, sore, atau malam, ya terserah juga. Disesuaikan dengan waktu luang kamu, kapan bisanya. 

3. Tekad yang kuat

Tekad yang kuat. Itu perlu kamu punya demi tetap berlangsungnya hobi bermain gitar. 

Kalau saya sendiri, tujuan saya bermain gitar adalah untuk menghibur diri sendiri. Selain itu, ada juga tujuan-tujuan yang lain. Untuk mengetahui tujuan-tujuan yang lain kenapa saya bermain gitar, kamu bisa membaca artikel saya di bawah ini. 

Baca juga : Apa Tujuan Utama Kamu Bermain Gitar dan Mengunggah Video Gitaran ke YouTube?

Kalau tujuanmu bagus, bermanfaat untuk diri dan sesama, biasanya tekad pun akan kuat pula. Tapi kalau tujuan supaya ingin populer atau dikenal banyak orang, biasanya tekad cuma panas di awal, tapi dingin di akhir alias berhenti main gitar, karena kecewa. Gagal populer menyebabkan sedih dan patah semangat, dan tekad jadi buyar.

Mudah-mudahan kamu punya motivasi yang benar, sehingga tekad kuat ada di genggaman.

* * *

Demikianlah tiga faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya menguasai satu aransemen gitar tunggal.

Kiranya bisa bermanfaat buat kamu dan saran saya, tetaplah bermain gitar, meskipun jumlah view dan subscriber di akun YouTube kamu masih dua digit. 

Karena hobi tidak ada unsur iming-iming atau pamrih. Banyak atau sedikit view dan subscriber bukan soal. Dapat atau tidaknya komisi adsense tidak masalah kalau memang suka bermain gitar.

Meskipun tidak mendapat uang dari hobi gitaran, tapi kalau hemat dana, tidak mengeluarkan biaya besar, dan membuat hati senang, hobi bermain gitar layak untuk dilakukan dan dipertahankan.

Tetaplah bermain gitar, kawan. Untuk menghibur diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi saat ini. 

Salam Gitaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun