Untung saya tidak mabuk laut. Padahal ombak lumayan bergelora waktu itu.Â
Di Surabaya, kami tinggal di rumah kakaknya teman kami.Â
Cukup melelahkan mengikuti seminar selama tiga hari berturut-turut, dari pagi sampai sore hari. Malamnya ada ibadah. Jadi bisa kebayang rasa ngantuk yang tak terkira ^_^.
Selesai seminar, rasanya plong. Acara bebas sudah menanti. Kakaknya teman kami mengajak kami jalan-jalan keliling Surabaya, mengunjungi obyek-obyek wisata dan tak ketinggalan, pusat-pusat perbelanjaan, tentu saja ^_^.
Kebun Binatang, Tunjungan Plaza, Pasar Atom, dan lain-lain. Souvenir yang dibawa pulang ya baju, karena menimbang kalau di Surabaya, harga baju lebih murah daripada di Balikpapan dan Samarinda.Â
Saya termasuk tipe orang yang jarang belanja baju. Membeli pakaian di saat perlu saja. Cukup lama lihat sana, lihat sini, coba itu, coba ini, akhirnya saya memutuskan untuk membeli dua kemeja dan satu kaus T-shirt. Maklum, mahasiswa. Hasrat ada, tapi isi dompet tidak mendukung ^_^.
Kembali ke Balikpapan dengan kapal lagi. Tidar. Saya beruntung sempat merasakan sensasi naik kapal, merasakan ombak besar, tidur di geladak waktu malam, beratapkan langit plus bintang-bintang bertebaran, dan tak lupa, bulan pun bersinar.
Sayangnya, saya dulu tidak meminta foto-foto kegiatan di sana dari teman-teman saya. Seandainya ada, mungkin bisa disertakan beberapa di sini.Â
Sialnya, kemeja pertama hilang di laundry beberapa tahun yang lalu. Kemeja kedua sebenarnya ada, tapi lupa difoto. Keburu dibawa ke laundry. Ya udah, cukup kaus ini yang mewakili.
Kaus ini, kenang-kenangan saat saya pergi tanpa saudara dan dengan anggaran seadanya.
Maknanya sangat mendalam.