Sekarang, dengan adanya media sosial, si pembeli bisa menjelek-jelekkan Anda dan produk Anda di lini masa sosmed. Kredibilitas Anda jadi rusak.Â
Terlepas dari itu, sudah seharusnya Anda berbuat semaksimal mungkin, karena sudah tanggung jawab kita semua untuk menyuguhkan hal yang bermanfaat bagi sesama.Â
2.Sharing-sharing dulu di blog dan media sosial, baru setelah itu Selling kemudian
Mungkin Anda berminat atau sedang membuat kursus online (atau malah sudah punya sekarang), hal yang perlu diingat sebelum menjual kursus online adalah jangan secara langsung menjual!Â
"Lho, kalau tidak secara langsung jualan, lalu bagaimana calon pembeli bisa tahu kita menawarkan kursus online atau tidak?" mungkin begitu tanggapan Anda.Â
Untuk di saat awal, alangkah baiknya Anda lebih banyak berbagi, sharing hal-hal yang bermanfaat seputar bidang ilmu yang memang Anda kuasai dan kelak Anda jual secara premium dalam kursus online.Â
Sharing hal-hal yang berguna. Misalnya, kalau Anda guru Matematika dan kelak akan menjual kursus online tentang pembelajaran Matematika, maka berbagi tips dan trik penguasaan Matematika lewat berbagai artikel di blog dan media sosial adalah langkah bijak.
Selain sebagai perkenalan, juga untuk menumbuhkan kepercayaan kepada calon konsumen bahwa Anda adalah sosok yang memang ahli di bidang Matematika.Â
Saya sendiri sering berbagi artikel-artikel karya saya tentang pembelajaran bahasa Inggris di blog dan di Kompasiana. Setelah tayang, saya biasanya membagikan link artikel di beberapa media sosial yang saya punya.Â
Saya kaget dengan animo publik, karena ada beberapa orang yang menghubungi saya, menanyakan apakah saya bisa mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak mereka di rumah.Â
Padahal saya tidak menjual apa-apa! Saya tidak menawarkan jasa les privat ataupun kursus online. Saya hanya berbagi tulisan yang bermanfaat seputar pembelajaran bahasa Inggris.
Ibarat kata, kalau pun saya jualan di kemudian hari, sudah tidak masalah, karena saya sudah cukup banyak berbagi.