Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rambut di Telapak Tangan

9 April 2020   10:04 Diperbarui: 9 April 2020   10:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pesonatimur.com

Rambut ini. Mengingatkanku akan sosokmu. Sosok yang sudah tiada. Maut sudah menjemput.

Telapak tanganku. Menggenggam beberapa helai rambutmu. Kuusap dengan pilu. Kucoba mengingat akanmu. Angan serasa terbang mengingat masa lalu.

Sunyi. Begitulah kondisi. Selepas kepergianmu. Tak ada gairah di rumah ini. Canda tawa sudah lenyap sirna. 

Kuusap rambutmu. Untuk mengenang masa lalu. Kebersamaan yang kurindu. Mengelus rambutmu. Dengan tanganku.

Aku ingat. Kita bergandengan di taman ini. Setiap pagi. Saat sang surya mulai menampakkan diri. 

Aku ingat. Kau tersenyum padaku. Tak ada yang lebih indah. Saat pagi. Melihat senyummu. Aku siap melakukan apa saja demi dirimu. 

Sayang, engkau tak mungkin bersamaku lagi. Tuhan berkehendak lain. Tak mengapa. Mungkin ini yang terbaik untukmu. Untuk kita.

Sekarang, yang tersisa hanya ini. Rambut ini. Akan tetap abadi. Di telapak tanganku.

Samarinda, 9 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun