Indekos dari yang tanpa wifi sampai yang ada wifi-nya sudah pernah saya coba. Tentu saja, keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.Â
Bagi kamu, yang mungkin baru pertama kali mencari indekos, kedua tipe indekos ini tentu saja ada plus dan minusnya, baik indekos yang tanpa wifi maupun yang ada wifi.
Indekos tanpa Wifi
Nah, kalau berbicara sesuatu, harus melihat dari dua sisi. Tidak bisa dari satu sisi saja.Â
Ada kelebihan dan kekurangan indekos tanpa wifi. Kita bicara kelebihannya dulu.
Kelebihan indekos tanpa wifi menurut saya adalah:
1. Keakraban lebih erat di antara anak kos
Saya merasakan keakraban lebih erat di antara anak kos di indekos tanpa wifi.
Mungkin saja, karena di kos-kos tanpa wifi yang saya pernah tempati, kebanyakan teman kos tidak mempunyai televisi di kamar mereka (kalau mau nambah televisi dan magicom, harus nambah uang kos untuk biaya listrik ^_^), jadi mereka lebih memilih tidak ada tv di kamar.
Selain itu, mungkin karena tidak ada hiburan lain sehabis kuliah atau pulang kerja, sehingga mengobrol dengan teman satu kos menjadi cara menghibur diri, sehingga keakraban terjadi.
Saya merasa terhibur kalau ada teman kos yang mengajak ngobrol waktu malam setelah saya selesai menjalankan "tugas negara" yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa alias mengajar les privat ^_^.
Maklum, dulu saya terkadang merasa kesepian dan juga agak sedikit lapar saat malam. Mau keluar beli makanan, sudah malas dan capek, serta ingin menghemat pengeluaran. Mau masak, tidak ada dapur di indekos cowok tempat saya tinggal. "Dapur jarang digunakan, makanya daripada nganggur, tempatnya saya jadikan gudang," kebanyakan bapak atau ibu kos berkata begitu.Â
"Ayo, Mas. Nimbrung di sini," ajak Joko (bukan nama sebenarnya), teman kos yang kamarnya bersebelahan dengan saya.Â
Saya tidak menolak ajakan itu, karena selain Joko ramah, sama-sama perantau, juga ada gorengan yang menggoda perut saya. Yah, namanya juga anak kos. Masa cemilan gratis ditolak.
Ngobrol ngalor ngidul dari pekerjaan, pacar, sampai daerah asal menjadi topik pembicaraan. Akibatnya, hubungan pertemanan terjalin dan sampai sekarang, saya masih tetap berkomunikasi dengan Joko, meskipun dia sudah kembali ke Jogja, daerah asalnya.
Begitu juga dengan beberapa teman kos yang sempat akrab dulu. Sampai sekarang komunikasi dengan mereka tetap terjalin lewat media sosial.Â
2. Biasanya ada ruang santai
Tidak selalu ada ruang santai, tapi di beberapa kos cowok yang pernah saya tempati dan saya lihat, ada ruang santai, atau ruang tamu merangkap ruang santai, dilengkapi dengan tv (itu kalau bapak atau ibu kos murah hati ^_^).
Kebetulan di beberapa indekos yang pernah saya tempati, ada ruang santai. Tidak ada tv. Tidak masalah, karena paling tidak, bisa menerima tamu di situ (apalagi kalau kamar kos seperti kapal pecah.
Jadi alasannya, "Aturannya, tamu hanya boleh sampai batas di ruang tamu saja. Atau kalau ada makan bersama, dalam hal ini, ada "syukuran kecil-kecilan" dengan ikan goreng dan sayur bening, maka bisa makan bareng di ruang santai, sehingga lebih terjalin erat keakraban di antara penghuni kos.Â
3. Saling peduli antara yang satu dengan yang lain
Karena poin pertama dan kedua sebelumnya, rasa solidaritas dan kepedulian antara yang satu dengan yang lain jadi muncul. Kebersamaan karena merasa senasib sebagai perantau menjadi kekuatan yang merekatkan tali silaturahmi. Kalau ada yang sakit atau mendapat musibah, sesama anak kos saling membantu meringankan beban teman yang terkena musibah.
Kekurangan Indekos tanpa Wifi:
1. Menyediakan budget tersendiri untuk membeli paket internet
Karena tidak ada wifi, otomatis kita harus menyediakan budget atau anggaran tersendiri untuk membeli paket internet.Â
2. Kurang leluasa mengakses video youtube menimbang harus memakai kuota internet secara bijaksana
Seperti sudah kita ketahui, harga kuota internet di Indonesia masih terbilang mahal dibanding dengan harga kuota internet di negara-negara lain. Mahal dan kuotanya juga sedikit. Kecepatan akses pun masih belum memuaskan.Â
Oleh karena itu, tentu saja, pemakaian kuota internet di kartu simcard harus dipergunakan sebijaksana mungkin.Â
3. Terpaksa numpang wifi gratis di tempat teman, kalau paket internet habis
Saya pernah mengalami hal ini dulu. Karena kuota internet di kartu simcard sudah habis, saya agak kelimpungan untuk berselancar di internet. Kalau di awal bulan, duit tidak masalah. Berbeda di saat tengah atau akhir bulan. Mau beli kuota internet? Buat makan lebih prioritas!Â
Mau tidak mau, karena berhubungan dengan tugas kuliah, mencari bahan untuk mengerjakan tugas kuliah, terpaksa harus menebalkan muka, menumpang wifi gratis di rumah teman.Â
Indekos dengan Wifi
Sekarang kita bicara tentang kelebihan dan kekurangan indekos dengan wifi.Â
Kelebihan indekos dengan wifi menurut saya adalah :
1. Bisa mengakses internet kapan saja
Ini yang menjadi keunggulan dari indekos dengan wifi. Bisa mengakses internet kapan saja tanpa perlu takut habis masa berlaku aksesnya.Â
2. Tidak perlu takut kuota internet habis
Ini juga menjadi keuntungan, karena uang kos sudah termasuk pemakaian internet secara bebas tanpa adanya batas atau limit penggunaan.Â
Kekurangan Indekos dengan Wifi :
1. Kurang mengenal teman seindekos
Ini sangat kentara sekali. Teman sebelah kamar tidak kenal, karena sesudah pulang kuliah atau kerja, langsung masuk kamar dan setelah itu, sunyi. Teman kos paling keluar kamar hanya untuk mandi, buang air kecil atau besar.
2. Kurangnya interaksi antara yang satu dengan yang lain
Kalau pun merasa gerah di dalam kamar, mereka keluar kamar, duduk di depan pintu, dan sibuk dengan game online. Dari sini, saya jadi tahu, kenapa mereka jarang keluar kamar. Ternyata kebanyakan dari mereka kecanduan main game online.Â
Meskipun berkerumun, mereka sibuk sendiri dengan hape masing-masing. Tidak ada percakapan atau pembicaraan akrab di antara sesama penghuni kos.Â
Yang mana yang harus dipilih?Â
Semua pemaparan di atas adalah opini pribadi. Kalau saya pribadi, indekos dengan harga yang kurang lebih sama atau selisih sedikit antara dengan dan tanpa Wifi, saya pasti memilih yang ada wifinya.
Apalagi di masa karantina mandiri saat ini, wifi sangat membantu. Bukan saja saya bisa menulis tanpa hambatan, tapi saya juga bisa berjualan online, serta menonton video-video youtube yang bermanfaat untuk meningkatkan skill internet marketing saya dan juga skill gitaran saya. Salah satu hasil latihan gitaran selama masa karantina mandiri ada di bawah ini ^_^.
Masalah kurang mengenal teman kos dan kurang adanya interaksi di antara anak kos, itu kembali kepada pribadi masing-masing. Kita yang harus berubah terlebih dahulu. Jangan menunggu orang lain yang berubah duluan. Tegur, sapa teman kos. Pro aktif lebih dahulu.
Untuk adik-adik mahasiswa yang sekarang masih sibuk dengan perkuliahan online-nya, tetaplah menjaga jarak (social dan physical distancing) untuk mencegah penyebaran covid-19. Selain itu, tetap jaga kesehatan dan makan makanan yang bergizi.Â
Untuk sementara, jangan pulang dulu ke kampung halaman. Siapa tahu kalian membawa serta virus tanpa kalian sadari dan menyebabkan ayah, ibu, dan keluarga kalian terkena.Â
Tetaplah di indekos kalian masing-masing seraya berdoa, supaya badai corona ini cepat berakhir.Â
Belajarlah yang giat. Jangan sampai kecanduan bermain game online. Ingat, kalian kuliah bukan sekadar untuk meraih gelar sarjana, namun juga untuk menunjukkan pada orangtua bahwa kalian bisa membuat mereka bangga, bukan sekadar mendapatkan gelar sarjana, tapi juga memperoleh nilai yang cetar membahana. Jangan kecewakan mereka. Jangan membuang waktu kalian untuk hal-hal yang sia-sia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI