Corona masih belum bisa kita taklukkan sepenuhnya. Melihat kondisi saat ini, kemungkinan #belajardirumahsaja akan terus berlanjut.Â
Kebanyakan anak sih senang saja. Ortu? Pasti pusing, terutama emak-emak. Sudah harus ngurusin masak makanan sehari-hari, beres-beres rumah, sekarang tugas bertambah dengan menjadi "guru darurat" bagi putra-putri tersayang.Â
Yang menjadi masalah saat ini adalah "pembelajaran daring" dari guru sekolah saat ini kebanyakan masih terpaku pada penggunaan WhatsApp (WA).
Guru memfoto beberapa halaman dari buku penunjang, lalu mengirim foto-foto tersebut melalui pesan WA, kemudian meminta tolong orangtua membimbing putra-putri mereka dalam mengerjakan PR. Tanggal penyerahan PR ditentukan. Prosedur berikutnya sama. Ortu memfoto tugas anak, lalu mengirim foto-foto tersebut ke WA guru.Â
Kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya dari segi proses dan hasil, sangat tidak memuaskan.Â
Kenapa tidak memuaskan?Â
Pertama, Kualitas foto kebanyakan tidak jelas, sehingga tidak mudah terbaca.
Guru dan ortu harus mengambil foto-foto halaman PR anak dengan mempertimbangkan aspek pencahayaan, resolusi, dan besaran foto yang sesuai.Â
Pengalaman les privat sehari sebelum "belajardirumahsaja pada hari Senin, 16 Maret 2020, menunjukkan kalau beberapa guru tidak mempunyai pemahaman yang memadai perihal kualitas foto yang "lumayan" untuk bisa dibaca dengan jelas.Â
Waktu itu, saya mendapat kesulitan untuk membaca soal-soal yang dikirim oleh guru sekolah dari murid les saya, karena guru sekolahnya mengirim foto-foto halaman yang memuat soal lewat WA, dan foto-foto tersebut sangat kabur sekali. Saya memperbesar foto, malah foto menjadi semakin "pecah", semakin blur, sehingga saya tetap tidak bisa membaca soal dengan baik. Repotnya, itu soal matematika, yang membutuhkan angka-angka akurat.
Kedua, Akan menguras memori hape guru waktu menerima PR peserta didik karena foto-foto yang akan diterima pasti banyak sekali
Anda bisa membayangkan bagaimana kalau seandainya Anda adalah guru yang menerima kiriman foto halaman PR peserta didik? Seandainya peserta didik Anda berjumlah 30 orang, dan satu orang mengirim 10 foto, berarti totalnya ada 300 foto yang hapenya akan terima!
Jebol dah tuh hape ^_^.
Ketiga, Guru akan sukar memeriksa PR murid karena PR dalam bentuk gambar-gambar tunggal.
Gambar-gambar tunggal dalam bentuk jpeg atau jpg tidak teacher-friendly. Tidak bersahabat dengan guru, meskipun diperiksa di laptop sekalipun. Bagaimana kalau guru tidak punya laptop dan hanya punya hape? Akan lebih menguras waktu dan tenaga, karena layar hape lebih mini dan belum tentu kualitas foto memadai.Â
Lalu bagaimana cara "kirim PR" untuk guru dan ortu saat Corona melanda?Â
Terlebih dahulu kita akan membahas tentang apa yang dilakukan guru, setelah itu baru ortu.
4 Langkah Mudah Cara "Kirim PR" dari Guru ke Ortu
Nah, langsung saja, ini 4 langkah yang guru bisa lakukan untuk "mengirim PR".
1. Ambil Foto dengan menggunakan scanner / kamera hape
Kalau sekolah Anda mempunyai scanner, alangkah lebih baiknya kalau Anda men-scan halaman-halaman buku dimana soal-soal PR itu berada, karena selain halaman dalam posisi tegak lurus, sehingga seluruh permukaan terpampang nyata, juga karena kualitas foto bisa diatur resolusi, besar file, kecerahan, dan lain sebagainya.Â
Namun, kalau pun tidak ada scanner, Anda bisa saja menggunakan kamera hape. Namun, sebelum mengambil foto, ada beberapa hal yang perlu Anda atur pada hape Anda.Â
a. Atur resolusi gambar ke posisi maksimal
Ambil resolusi gambar tertinggi pada hape Anda untuk mendapat hasil foto terbaik. Di hape saya, resolusi tertinggi adalah 13 M (Megapixel), makanya saya memilih resolusi ini sebelum mengambil foto.Â
Dokumentasi Pribadi
b. Â Aktifkan lampu flash hape bila Anda merasa pencahayaan di tempat Anda kurang memadai
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/screenshot-2020-03-25-11-19-50-5e7bfbe9097f36322c05a882.png?t=o&v=770)
Kalau di luar ruangan di bawah sinar matahari, tidak mungkin kekurangan cahaya. Berbeda dengan di dalam ruangan. Bisa saja cahaya terang, tapi tidak merata di beberapa sisi ruangan, termasuk di halaman-halaman buku yang memuat soal yang Anda ingin berikan.
Saya biasanya menyalakan lampu flash hape supaya sewaktu mengambil foto, hasilnya akan terlihat jelas.Â
Nah, kalau poin a dan b sudah dilakukan, Anda sudah bisa mengambil foto halaman-halaman buku yang diinginkan.Â
2. Copy dan paste foto di Microsoft PowerPoint di laptop atau di bagian Presentation di aplikasi sejenis PowerPoint di hape android, seperti WPS Office
Bagi guru yang punya laptop, saya yakin Anda bisa menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint, jadi saya tidak akan menjelaskan caranya ^_^.
Di sini saya akan menjelaskan bagaimana menggunakan bagian Presentation di aplikasi WPS Office di hape android. Kurang lebih sama seperti PowerPoint, bedanya ini di hape, dan cocok dengan saya selaku guru yang suka rebahan, hehehe ^_^.
Pertama, tentu saja, install dulu WPS Office di hape kita.
Ketiga, lalu pilih New Presentation, dan setelah itu muncul tampilan seperti Microsoft PowerPoint.Â
Dokumentasi Pribadi
3. Buat dalam bentuk file atau berkas PDF
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/screenshot-2020-03-26-07-16-57-5e7c0b6987873f7128068842.png?t=o&v=770)
Singkat cerita, Anda sudah masukkan gambar-gambar di slide-slide.
4. Kirim file atau berkas ke WA Group Ortu murid
Setelah file PDF sudah didapat, Anda bisa mencoba membuka file-nya terlebih dahulu melalui aplikasi yang sama, yaitu WPS Office, EBookDroid atau aplikasi-aplikasi lain. Kalau saya lebih suka menggunakan EBookDroid, karena tampilannya lebih user-friendly kalau membaca file PDF dibanding WPS Office.Â
Kalau sudah bisa dibuka dan tampilan jelas, bisa langsung dikirim ke WA group Ortu.Â
4 Langkah Mudah Cara "Kirim PR" dari Ortu ke Guru
Sebenarnya kurang lebih sama dengan dari guru ke ortu. Hanya berbeda prosedur awalnya saja.Â
1. Buka File atau berkas PDF dari guru lewat aplikasi pembuka file PDF seperti EBookDroid atau aplikasi lain yang sejenis; print atau baca lewat hape (kalau tidak ada printer); dan anak mengerjakan PR yang ditugaskan
Anda bisa install EBookDroid supaya bisa membaca file-nya, atau bisa juga memakai aplikasi pembaca file pdf lainnya seperti WPS Office atau yang sejenis.
Dokumentasi PribadiÂ
2. Scan/Foto PR yang anak sudah kerjakan; copy dan paste di Microsoft PowerPoint di laptop atau di bagian Presentation di aplikasi sejenis PowerPoint di hape android, seperti WPS Office
![Dokumentasi PribadiÂ](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/26/1585180444179-5e7c0f2f87873f2bfb3b92a2.jpg?t=o&v=770)
Langkah-langkah di poin dua untuk ortu ini sama dengan langkah-langkah di poin satu dan dua untuk guru. Anda bisa melihatnya kembali di atas ^_^.
3. Buat dalam bentuk file atau berkas PDF
Langkah ini sama dengan langkah tiga untuk guru. Tolong Anda lihat di langkah tiga untuk guru di bagian sebelumnya.
4. Kirim file atau berkas ke WA guru
Sama seperti langkah empat untuk guru, bedanya Anda mengirim berkas ke WA guru, bukan ke WA group Ortu, supaya ada bukti digital kalau Anda sudah mengirim, dan juga sifatnya pribadi, jadi tidak mungkin ada ortu lain yang menjiplak hasil kerja anak Anda (kecuali gurunya meminta dikirim ke WA Group Ortu atau ke platform lain seperti e-mail, ya Anda ikuti saja ^_^)
* * *
Akhir kata, saya mohon maaf kalau masih banyak kekurangan dalam pemaparan di atas. Selain supaya saya tetap ingat, tujuan saya yang lain adalah untuk membantu para bapak dan ibu guru, sesama profesi, yang tidak begitu beruntung dalam mengetahui cara pembelajaran online menggunakan aplikasi atau software tertentu.Â
Saya juga termasuk yang tidak begitu beruntung tadi, jadi saya sangat memahami kondisi para teman-teman guru yang disibukkan dengan administrasi yang sebetulnya tidak sepenuhnya berkaitan dengan proses belajar mengajarÂ
Apalagi ditambah dengan melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan.
Begitu juga dengan ortu yang mungkin kesehariannya tidak berkaitan dengan teknologi, sehingga agak repot kalau harus belajar lagi mengaplikasikan program komputer atau software tertentu.
Kiranya tulisan ini bermanfaat, baik bagi guru maupun ortu, sebagai mitra untuk kemajuan putra-putri tercinta.Â
Sekali lagi, mohon maaf kalau banyak kekurangan di sini. Mudah-mudahan kelak, saya bisa menuangkannya dalam video tutorial di Youtube, sehingga bisa lebih jelas lagi.
Terima kasih sudah berkenan membaca sampai selesai. Â
Salam Kompasiana.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI