Ini yang saya prihatinkan. Kurangnya minat baca anak. Tidak mengherankan karena kebanyakan keluarga Indonesia tidak punya kegemaran membaca, khususnya membaca buku fisik, dan tidak ada perpustakaan keluarga di rumah.Â
Alih-alih, TV layar datar dan hape canggih jadi "teman" sehari-hari keluarga.Â
Penuhi kebutuhan anak akan buku penunjang. Saya pribadi kurang setuju kalau harus mencari jawaban di mbah Google, karena proses mencari di buku fisik akan lebih berkesan dan lebih 'awet' di ingatan, meskipun sedikit lebih lama dalam mencarinya.Â
Anda bisa membeli buku-buku penunjang dan buku-buku bacaan lainnya untuk menumbuhkan minat baca anak. Bisa juga dengan meminjam buku di perpustakaan sekolah, kota, dan provinsi, kalau anggaran rumah tangga terbatas untuk membeli buku.Â
3. Konsultasi dengan guru perihal pekerjaan rumah
"Takutnya bapak sibuk... "
Kata-kata ini keluar dari salah seorang ibu, orangtua murid SD dulu, sebut saja Bu Winda, yang saya minta datang ke sekolah karena anaknya, Lani (bukan nama sebenarnya) sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan apa-apa dan sering tidak mengerjakan PR.Â
Komunikasi dengan guru tentu saja perlu, karena Anda tidak berada di sekolah, sehingga kesulitan guru dalam mendidik anak Anda di sekolah tidak Anda ketahui.Â
Oleh karena itu, tak ada jalan lain, Anda harus pro aktif. Tentu saja, dengan sopan, menelepon terlebih dahulu, menanyakan kapan bisa bertemu, karena guru juga manusia. Punya keluarga, punya aktivitas lain di luar jam mengajar. Mungkin punya usaha lain, atau yang sejenisnya. Karena kalau cuma mengandalkan gaji guru, tentu saja tidak cukup untuk hidup.Â
Konsultasi untuk kebaikan anak, perkembangannya ke depan, dan peningkatan prestasi akademik, serta untuk menggali potensi yang mungkin selama ini Anda tidak tahu dan tidak menyadari kalau anak Anda mempunyai talenta di bidang tertentu.Â
* * *
Kiranya tulisan ini bisa menyadarkan Anda semua, para orangtua, bahwa kasih sayang tidak bisa dilimpahkan dengan cara mengerjakan PR anak dan anak tinggal terima beres. Didik mereka, persiapkan diri mereka agar bisa gigih, tangguh, dan siap menghadapi dunia yang keras saat mereka dewasa kelak.