Membantu? Membantu atau menjerumuskan?Â
Positifnya ortu mengerjakan PR anak
Tidak adil kalau berpikir dari satu sisi saja. Apa sih positifnya orangtua mengerjakan PR anak?
1. Cepat selesai
Yah, tak bisa dipungkiri, di hari biasa saja, bisa 100 nomor, apalagi saat 14 hari isolasi diri karena Covid-19!
"Anak gak ngerti, Pak. Belum diajarin guru, katanya. Daripada lama gak selesai-selesai, ya sudah, saya kerjakan saja," kata Bu Lina, bukan nama sebenarnya, orangtua murid les.Â
Saya pernah mendapat kasus seperti ini bulan lalu. Terpaksa saya mengerjakan. 40 nomor soal Matematika ini bukan pilihan ganda semua, tapi juga ada soal isian dan uraian. Harus ada caranya lagi!Â
Yah, dengan orangtua (dan guru les) mengerjakan PR anak, tugas cepat selesai.Â
2. Anak tidak perlu duduk lama di kursi sampai bikin pantat sakit plus bisulan
Paling susah menyuruh anak usia dini duduk manis dan tenang, meskipun hanya semenit saja. Memang, sudah merupakan kodratnya kalau mereka masih dalam suasana usia bermain. Duduk rapi, manis, tenang, jauh dari sifat anak-anak.Â
Anda bisa bayangkan bagaimana anak "terpaksa" duduk selama dua jam lebih dan mengerjakan PR yang seabrek? Saya sudah melihat dan mengalaminya di depan mata saya waktu mengajar les, dan memang itu tidak enak.Â
Jadi bisa dipahami kalau orangtua mengerjakan PR anak. "Daripada anak stress duduk di kursi sampai bikin pantat panas plus bisulan, kan lebih baik orangtua yang ngerjakan," kata Pak Tino (nama samaran), salah satu ayah yang langka saat ini, yang masih sempat mengerjakan PR anak.Â
Negatifnya ortu mengerjakan PR anak
Nah, di atas sudah dibahas positifnya. Sekarang apa sisi negatifnya kalau ortu mengerjakan PR anak?
1. Anak tidak akan mandiri, selalu tergantung pada orangtua kalau mendapat "masalah"
Sangat jelas terpampang nyata pada beberapa anak yang les dengan saya. Kebanyakan dari mereka sangat tergantung dengan saya. Bukannya mencoba mengerjakan dulu sebisa mereka, malahan mereka sudah angkat "bendera putih", menyerah sebelum mengerjakan PR.Â