Imbas dari tidak suka membaca adalah salah satu faktor sulitnya berbicara dalam bahasa Inggris, karena mau berbicara dalam bahasa Inggris, tapi tidak mempunyai kosa kata yang memadai, lalu mau ngomong apa?Â
Belum lagi, kebanyakan orang menempelkan stigma "pamer kebiasaan" pada orang-orang yang bisa berbicara dalam bahasa Inggris. Saya dulu pernah mendapat cap itu dari orang-orang di sekitar saya. Mereka menganggap saya "aneh", karena berbahasa Inggris.Â
Bagaimana mau bisa berbahasa Inggris kalau menganggap orang yang berbicara dalam bahasa Inggris itu aneh?
Akibatnya, tak heran kalau tes listening menjadi rumit bin sukar.Â
Sebenarnya, untuk menguasai pemahaman mendengar (listening comprehension), tidaklah terlalu sukar. Cukup dengan membiasakan telinga untuk mendengar percakapan dan ujaran-ujaran berbahasa Inggris.Â
"Susah ketemu orang bule sekarang ini."
Ini alasan yang masih sering saya dengar dari banyak orang. Herannya, generasi milenial ada juga beberapa yang berpendapat seperti itu.Â
Sebenarnya, dengan teknologi saat ini, aktivitas "mendengar" sangatlah mudah untuk dilakukan. Mendengar siaran radio berbahasa Inggris seperti BBC, Voice of America (VOA), atau yang sejenisnya sangatlah gampang untuk dikerjakan.Â
Smartphone memfasilitasi keinginan mendengar siaran radio kesayangan. Tidak ada masalah waktu, batas wilayah, dan jarak yang menjadi kendala untuk maju.Â
Dulu saya mendengarkan siaran radio BBC dan VOA dari sebuah radio transistor dengan 4 bands. Short Wave 2 (SW2) menjadi andalan, karena cuma itu satu-satunya saluran yang memungkinkan saya pada waktu itu untuk mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris.Â