Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

3 Hal Ini yang Membuat Andmesh Tetap "Membumi"

16 Desember 2019   02:40 Diperbarui: 16 Desember 2019   02:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Andmesh? 

Pria yang bernama lengkap Andmesh Kamaleng adalah sosok yang fenomenal. Dalam usia yang masih amat muda, baru 22 tahun, dia sudah meraih kesuksesan yang gilang gemilang. 

Dimulai dari menjuarai ajang pencarian bakat menyanyi Rising Star Indonesia musim kedua yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI pada tahun 2016-2017, lalu setelah itu mendapat tawaran manggung di mana-mana, kemudian merilis beberapa singel lagu yang menjadi hit, dan yang terbaru, dia memperoleh penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia untuk kategori Penyanyi Pria Solo Pop Terbaik di tahun 2019 ini. 

Mungkin ada beberapa orang yang mengatakan, "Wajar. Dia kan memang berbakat. Makanya cepat suksesnya."

Salah satu teman saya, sebut saja Doni, pernah berkata seperti di atas, dan malah menambahkan, "Dia punya talenta luar biasa. Lah, kita?"

Saya pikir, salah persepsi seperti teman saya dan beberapa orang seharusnya tidak terjadi. 

Tidak ada jalan instan. Kita saja yang melihat kesuksesan seseorang di permukaan, karena punya kemampuan wow, tapi kemampuan luar biasa tanpa dibarengi tindakan nyata hanya akan menjadi ilusi semata. 

Andmesh, seorang muda, namun mengajarkan banyak hal pada saya, yang dari segi umur jauh di atas dia, dan saya percaya, pasti juga menginspirasi masyarakat Indonesia.

Saya menonton cuplikan tayangan program TV "Hitam Putih" di Youtube, dengan judul "HARU, Jatuh Bangun Perjuangan Andmesh Kamaleng", dan dari situ, saya melihat sosok yang tetap "membumi", meskipun di sekitar banyak puja-puji. 


"Ah, pasti nanti juga lupa diri, seperti kebanyakan artis lainnya," kata Bambang (nama samaran), salah seorang teman saya yang berkomentar yang juga pernah menonton cuplikan itu. 

Yah, hanya Tuhan yang tahu apakah Andmesh tetap sadar diri sampai nanti atau lupa diri di kemudian hari. 

Tapi, kalau melihat Andmesh, apa yang dia katakan dan perjuangannya sampai sukses saat ini, saya yakin, dia akan tetap "membumi". Sekarang saja, di tengah puncak popularitas, dia tetap merendah. Tidak lupa diri. 

Saya menganalisa, ada 3 hal yang membuat Andmesh tetap "membumi". Dari cuplikan "Hitam Putih" selama 13 menit lebih 12 detik itu, saya menyimpulkan tiga hal ini yang dipegang Andmesh erat-erat, sehingga dia tidak lupa akan siapa dirinya dulu. 

1. Tetap bersyukur meskipun dalam keadaan terburuk sekalipun

Makan dengan singkong rebus pun tetap bersyukur. Pengalaman itu pernah dialami oleh Andmesh dan keluarga saat ayahnya sepi job. No job, no money, yah, jadi makannya seadanya. Didikan ayah, ibu, dan keluarga membuat Andmesh menjadi manusia tangguh. 

Tidak ada nasi, singkong rebus pun oke aja. Tetap bersyukur. Tetap bersukacita, karena Tuhan masih memberikan makanan, walaupun sangat sederhana. 

2. Selalu mengenang proses panjang bersama Papa dalam berkarier di bidang musik

"Mencari uang itu tidak mudah, Ron!"

Saya pernah mengatakan pada salah satu murid saya dulu. Ronald, sebut saja begitu, anak orang kaya. Orangtuanya pengusaha sukses. Mungkin apa saja yang dia minta selalu dipenuhi, sehingga Ronald jadi manja dan menganggap uang selalu tersedia. 

Saya pernah merasakan susahnya hidup bersama Ayah dan keluarga besar. Membantunya dalam berusaha dan waktu usaha jatuh, dan tak tersisa harta satu pun, mengakibatkan perihal makan menjadi sulit bagi kami sekeluarga. 

Uang, seberapa pun, akan kami hargai, dan waktu sukses, kami tetap ingat riwayat kesulitan kami sebelumnya. 

Andmesh juga tetap mengingat masa lalunya bersama Papanya dulu. Manggung dari satu perhelatan ke perhelatan berikut. Demi bisa mendapatkan imbalan buat makan sekeluarga. Proses panjang nan menyakitkan. Namun, proses itulah yang membuatnya kuat. 

Dia tetap mengenang proses bersama sang ayah sebagai perjalanan yang membuatnya menjadi seperti sekarang. Kalau bukan Papanya yang melatihnya, mungkin dia tidak menjadi penyanyi sukses sekarang ini. 

3. Selalu ingat pesan Mama

"Selalu bersyukur dan selalu andalkan Tuhan."

Itu kata Andmesh di saat talkshow Hitam Putih tersebut. 

Apa latar belakangnya sehingga Andmesh bisa berkata seperti itu? 

Karena dia selalu ingat pesan Mamanya. 

"Ame harus tetap rendah hati. Biar Tuhan yang meninggikan."

Pesan itu merupakan suatu warisan keluhuran jiwa yang sangat berharga dari seorang ibu kepada anaknya, melebihi warisan harta emas perak di dunia, melahirkan sosok figur bernama Andmesh Kamaleng yang menginspirasi dan rendah hati. 

Pesan itu mengingatkan Andmesh selalu dan selalu dia lakukan dalam segenap kehidupannya. Rendah hati, karena tanpa Tuhan, dia tak bisa berbuat apa-apa.

Apa pesan moral dari kisah hidup Andmesh Kamaleng?

Setelah menonton, saya menarik kesimpulan bahwa ada tiga pesan moral dari sosok luar biasa yang bernama Andmesh Kamaleng. 

1. Tetap bersyukur dalam segala situasi 

Bersyukur dalam situasi berkelimpahan sangatlah gampang. Bersyukur dalam situasi kesukaran? Susah dilakukan. 

Memang tidak mudah untuk bersyukur kala tidak ada yang dimakan atau ditimpa musibah, namun kita perlu belajar untuk itu. Andmesh "menegur" saya, karena dia tetap bersyukur walaupun mendapat kesulitan hidup di masa lalu. 

Saya sampai sekarang pun terkadang masih kurang bersyukur atas nikmat dan anugerah yang Tuhan beri. Bahkan napas pun anugerah dari Tuhan. Seharusnya tetap bersyukur karena masih "bernapas" pada hari ini.

2. Jalani proses dengan semangat. Kerja keras akan membuahkan hasil

Proses itu ibarat latihan "otot" bagi ketahanan mental dan iman kita pada Tuhan. Doakan, lakukan apa yang bisa kita lakukan, setelah itu, serahkan hasilnya pada tangan Tuhan. 

Kerja keras diiringi doa. 

Asal kita percaya dan konsisten melakukan, hasil tidak akan mengkhianati usaha.

3. Tetap rendah hati waktu ada di puncak kesuksesan. Ingat, Tuhanlah yang meninggikan

Rendah hati di saat susah sudah biasa. Rendah hati di waktu jaya? Manusia langka! 

Tuhan punya kuasa untuk merendahkan dan meninggikan seseorang. Layak atau tidaknya, tergantung dari sikap hati. Tetap rendah hati, apapun yang terjadi, dimana pun posisi kita. 

Kiranya Andmesh tetap rendah hati dan selalu menginspirasi kita semua. 

"Selalu bersyukur, jalani proses, dan tetap rendah hati; tiga kunci sukses dari seorang Andmesh Kamaleng"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun