Sekarang ini dunia maya seakan menjadi nyata dalam keseharian. Dunia nyata seakan terpinggirkan oleh dunia maya yang semakin menggerus rasa sosial manusia.Â
Kalau dulu, sewaktu menunggu antrean untuk membayar pajak kendaraan bermotor atau pada saat menunggu giliran dipanggil dokter di puskesmas, saya biasanya mengajak ngobrol orang yang duduk di sebelah saya.Â
"Tinggal di mana, Pak?"
"Sakit apa?"
"Anaknya ada berapa, Bu?"
"Kerja di mana?"
Dan seabrek pertanyaan lain yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.Â
Sekarang?
Sulit sekali untuk mengajak ngobrol karena lawan bicara lebih sibuk dengan gawai mereka, dengan smartphone di genggaman daripada bercakap-cakap dengan saya.Â
Saya tidak mempermasalahkan hal itu. Mungkin kebanyakan dari mereka bosan menunggu. Klik-klik, scroll-scroll laman media sosial atau berselancar di dunia maya, membaca berita daring menjadi solusi menghilangkan kebosanan di saat menunggu panggilan.Â
Sayangnya, di saat seperti itu, kebanyakan orang terkadang tidak menyaring dengan bijak dan jeli apa yang mereka baca dan terkadang tidak bisa membedakan mana berita yang benar dan mana yang bohong.Â