Meskipun tercatat sejak awal bulan Agustus sampai tulisan ini dibuat, "The King" sudah menghasilkan 16 artikel, tapi itu semua artikel yang tidak fokus di satu kanal. Politik, kuliner, teknologi, kotak suara, dan lain-lain. Saya menghitung, tercatat hanya 4 (empat) artikel humor yang dibuat! 25 persen saja dari keseluruhan artikel sampai saat ini, khusus di bulan Agustus 2019.
Apa yang Menyebabkan "The King" Jati Kurang Produktif Menulis Humor?
Menurut analisa ngawur saya, setelah mandi kembang tujuh rupa, dan puasa Senin-Kamis, maka saya mendapat tiga penyebab logis yang mungkin ada dalam benak "The King".
1. Dulu pernah kanal 'Humor' hilang dari "dunia persilatan" Kompasiana. Mungkin itu yang menyebabkan 'The King' ngambek, merajuk, tidak mau menulis humor. Mungkin dia mencanangkan mogok posting sampai kanal humor muncul kembali
Nah, mungkin itu yang menyebabkan Jati mogok menulis humor, dan cukup lama pasif, sehingga menyebabkan tangannya pun tidak lincah lagi 'menarikan' jari-jari lentiknya di tuts keyboard laptop jadoel kesayangannya.
Meskipun kanal humor sudah muncul kembali (entah di tahun berapa), namun produktivitas KoH terlihat menurun drastis untuk menulis humor.
2. Bosan menulis humor
Namanya manusia bisa jenuh juga. Apalagi untuk seorang extraordinary sekelas "The King" Jati yang sampai-sampai mendapat titel kehormatan King of Habul alias KoH dari para Kompasianer pemujanya. Tentu saja, tak mungkin gelar tersebut diberikan kalau kontribusi Jati di bidang humor sekadar 'ecek-ecek' belaka.
Malah, 'The King' ikut-ikutan nulis politik. Apa tidak boleh? Ya, boleh saja. Tapi seakan mengkhianati titelnya sebagai KoH.
3. Tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga untuk menghidupi istri dan anak, sehingga sibuk bekerja, mencari uang
Mungkin juga karena tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggungjawab, sehingga beliau sibuk mencari uang untuk menghidupi keluarganya.
Apakah Minat Jati untuk Menulis Artikel Humor sudah lenyap? Atau 'Kesaktiannya' sudah sirna?
Tentu saja, bisa langsung dijawab dengan satu kata.