Aku sangat gembira.
Aku langsung mengendarainya di rumah. Berkeliling di halaman rumah, mengayuh pedal. Asyiik.
"Nah, ternyata tidak susah kan?" kata Ayah, "Tujuh hari tak terasa. Tapi ingat ya, Ben."
"Apa, Yah?"
"Kalau kamu menangis lagi, ngambek lagi, nggak mau masuk kelas lagi, ayah ambil sepedanya."
"Gak nangis lagi, Yah. Janji."
Aku mengayuh sepeda roda tigaku dengan riang.Â
Pengorbanan membuahkan hasil akhir yang menggembirakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H