Apa saja tiga rahasia tersebut?
1. Olahraga Teratur
Alasan-alasan yang dikemukakan bervariasi.
"Tidak sempat. Saya kerja dari pagi jam delapan sampai jam lima. Sampai di rumah jam enam lewat. Sehabis itu, masih menemani anak belajar. Mana sempat olahraga!"
"Saya suka olahraga kompetisi dan rame-rame, seperti bulutangkis atau basket. Kalau orangnya gak banyak, ya gak bisa dilakukan."
"Saya penyakitan gini. Olahraga juga gak ada gunanya."
Dan masih banyak alasan lain.
Kalau masih ada alasan tidak ada waktu, mau olahraga kalau ada temannya, atau pasrah dengan penyakit yang ada, bagaimana tubuh bisa kuat?
Saya sendiri punya penyakit. Analisa medis menyebutkan, penyakit saya tidak bisa disembuhkan. Namun saya tetap berolahraga. Tentu saja setelah berkonsultasi pada dokter perihal olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi tubuh saya. Empat sampai lima hari dalam seminggu. Lari di sore hari. Terkadang di pagi hari, kalau di sore hari harus mengajar les.Â
Saya memilih lari, karena saya tidak suka bergantung pada orang lain. Bukan berarti saya tak suka main bulutangkis atau basket, namun juga karena profesi sebagai guru bahasa Inggris.
Saya punya kegiatan mengajar yang padat. Mengajar dari pagi sampai malam hari.