Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mana yang Benar, Berbagi atau Pamer Tulisan?

24 Juni 2019   19:37 Diperbarui: 24 Juni 2019   19:55 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku-buku kecil yang masih tersisa - dokpri

"Ngapain pamer tulisan, sharing tulisan? Gak ada guna. Lebih baik kayak aku. WA Story nampangin motor baru, makanan wah, ...."

William (nama samaran), salah seorang teman, mempersoalkan soal postingan saya di medsos. Saya memposting link artikel saya yang ada di Kompasiana dan blog pribadi ke medsos.

Bagi dia, apa yang saya lakukan terkesan pamer, sombong, mau memperlihatkan kecerdasan lebih dari yang lain.

Dia sudah salah persepsi. Sementara baru dia yang mengatakan seperti itu. Saya tidak tahu apakah teman-teman saya atau orang-orang yang lain berpandangan sama dengan William. 

Kalau seandainya seperti itu persepsi kebanyakan orang tentang kebiasaan saya membagi link tulisan saya, saya pikir, saya perlu meluruskan dalam tulisan saya kali ini, supaya jelas apa motivasi saya dalam menulis dan membagikan link tulisan saya ke berbagai media sosial yang saya punya.

Saya punya tiga alasan kenapa saya menulis dan membagikan (bukan pamer) link tulisan saya ke medsos.

Pertama, Sebagai alat pengingat akan pengalaman masa lalu

Saya menulis pengalaman-pengalaman saya di blog, lalu men-share link-nya di medsos, pada mulanya hanya untuk diri sendiri (private). Sebagai pengingat saja, mengenang masa lalu, baik yang manis maupun pahit. 

Selama hidup, tentu saja banyak sekali peristiwa yang terjadi. Kalau tidak dituliskan, akan terlupa. Salah seorang tokoh yang menjadi panutan saya adalah Drs.Mohammad Hatta, Proklamator dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Beliau menjadi contoh teladan dengan kebiasaan membaca dan menulis secara konsisten semasa hidupnya.

Banyak sekali karya-karya beliau yang sampai sekarang tetap menjadi sumber inspirasi maupun informasi yang dipakai untuk kemajuan bangsa dan negara.

Dan yang terutama, beliau pun menulis catatan kehidupan, biografi beliau sendiri, sehingga dari generasi ke generasi bisa belajar dari sosok beliau.

Pertanyaannya, apakah beliau mau pamer tulisan yang seabrek itu?

Saya percaya, beliau tidak seperti itu.

Selain bermanfaat untuk negara, beliau ingin merekam sejarah kehidupan beliau, supaya beliau bisa mengevaluasi diri, apa saja yang sudah diperbuat di masa lalu. Yang baik tambah diperbaiki, yang buruk dibuang.

Saya pun ingin merekam apa saja yang sudah terjadi dalam hidup saya lewat tulisan. Saya membagikan di media sosial, sebenarnya hanya untuk terus mengingatkan saya, supaya saya tidak lupa akan pengalaman-pengalaman tersebut.

Sebagai contoh, saya menulis dan membagikan artikel Di Kala Aku "Alih Profesi" Menjadi Pelatih Paduan Suara dan Tari dengan tujuan supaya saya selalu mengingat akan masa itu, dimana pada awalnya, saya merasa ragu, "Apa bisa ya saya melatih paduan suara dan nari?" Ternyata waktu saya menjalani, saya bisa melakukannya. Makanya, dengan adanya link di berbagai media sosial yang saya punya, saya akan selalu ingat dengan pengalaman berharga ini ketika saya melihat link tersebut di media sosial apa pun yang saya buka.

Begitu juga dengan artikel 3 Cara Produktif Dalam Menggunakan Internet yang mengingatkan saya untuk selalu menggunakan internet secara produktif, bukan konsumtif. Bukan main game seharian atau nonton video alay di YouTube tanpa kenal waktu.

Kedua, Ingin berbagi pengalaman dan memberikan manfaat untuk orang lain

"Sayang kalau pengalaman yang sudah kamu dapat, hanya untuk dirimu saja. Kenapa tidak dibagikan ke orang lain?"

Masukan dari Andre (bukan nama sebenarnya, salah seorang rekan guru yang juga suka menulis) kepada saya untuk menulis di blog seperti di Kompasiana supaya saya membagikan pengalaman-pengalaman hidup  atau wawasan saya, baik sebagai pribadi, maupun sebagai guru.

Awalnya saya hanya menulis di buku-buku tulis kecil dan banyak orang heran dengan kebiasaan saya menulis di mana saja dan kapan saja.

Dulu saya hanya sekadar melatih keterampilan menulis dan juga memang ada impian dimana puisi dan cerpen saya dimuat di media cetak seperti surat kabar Kompas, Jawa Pos, dan lain sebagainya. Sayangnya, tak satu pun yang termuat ^_^.

Buku-buku kecil yang masih tersisa - dokpri
Buku-buku kecil yang masih tersisa - dokpri

Parahnya, gara-gara sering pindah dari satu kos ke kos lain, buku-buku kecil yang memuat tulisan-tulisan saya banyak yang hilang, tercecer, atau mungkin ikut terbuang bersama sampah-sampah terdahulu.

Sekarang, dengan adanya blog, selain sebagai pengingat di alasan pertama, juga bisa berbagi pengalaman ke orang lain, dan juga memberikan manfaat bagi orang lain.

Seperti misalnya, saya menulis artikel yang berjudul Tak Sampai 2 Juta, Ini Cara Rekam Video Memainkan Gitar dengan tujuan untuk berbagi informasi supaya gitaris-gitaris dengan budget pas-pasan seperti saya juga bisa berkarya, merekam video permainan gitar mereka dengan modal minim, tapi kualitas rekaman, terutama suara, tidak kalah dengan rekaman studio. 

Saya berharap artikel saya itu bisa bermanfaat bagi para pemain gitar supaya jangan menunggu sampai alat rekaman lengkap. Mulai saja dari yang ada dulu. Nanti kalau sudah ada modal, baru beli alat perekam yang lebih baik lagi ^_^.

Ketiga, Ingin mendapat side income dari aktivitas yang saya sukai, yaitu dari hobi menulis

Awalnya saya menulis di blog tidak mengharapkan imbalan apa-apa, tidak membagikan link-link artikel saya ke medsos, karena saya tidak pede membagikan tulisan-tulisan saya ke teman-teman atau orang lain.

Namun, waktu saya mengetahui kalau di Kompasiana ada blog competition dan K-Rewards, saya jadi termotivasi untuk mendapat penghasilan sampingan, side income, dari hadiah kompetisi blog (sayangnya, sampai sekarang, saya belum pernah menang, hehehe ^_^) dan komisi K-Rewards berdasarkan views atau berapa kali artikel saya dibaca (lumayan, pencapaian memang belum seberapa, namun paling tidak, saya sudah membuktikan ke banyak orang kalau aktivitas blogging itu bukan kegiatan sia-sia ^_^).

"Wah, berarti kamu termotivasi karena ada duitnya dong," kata Tina (nama samaran), salah seorang teman berkomentar.

"Ya, kan tidak ada salahnya. Sedangkan sebelumnya, dengan menulis tanpa mendapat apa-apa saja, aku sudah senang, apalagi sekarang ada komisi dan hadiah. Ibarat peribahasa "Sambil menyelam, minum air". Sambil menjalankan hobi menulis, bisa dapat komisi dan hadiah," jawab saya sambil tersenyum.

Saya menulis artikel Sekadar Menulis Saja? Kalau Bisa Menghasilkan, Kenapa Tidak? juga bermaksud mengajak para warganet untuk menggunakan waktu secara produktif bahwa dengan menulis di blog, kita bisa mendapatkan penghasilan.

"Wah, gak takut bertambah banyak saingan penulis lain?"

Mungkin begitu pemikiran Anda.

Saya tidak takut. Malah semakin terpacu, karena dengan banyaknya penulis, berarti ada kompetisi, dan juga bisa saling berbagi ilmu dengan penulis hebat lainnya. Lagipula, ilmu pengetahuan yang saya punya pasti berbeda dengan penulis lain. Pengalaman saya apalagi. Pasti jelas berbeda 180 derajat dengan penulis lain.

* * *

Jadi itulah tiga alasan kenapa saya membagikan link tulisan saya dari Kompasiana maupun dari blog pribadi saya ke medsos. Untuk berbagi, bukan untuk pamer tulisan. Kiranya persepsi keliru, baik dari teman saya, William, maupun yang lainnya, bisa sirna, bahwa saya bukan pamer, tapi berbagi tulisan.

Kalau dari ketiga alasan tadi diambil satu intisarinya, maka alasan terutama kenapa saya membagikan link tulisan saya adalah supaya bisa berbagi pengalaman dan memberikan manfaat untuk orang lain.

Karena hidup ini singkat adanya. Bermanfaat bagi orang lain, adalah suatu keharusan bagi kita semua.

Semoga pemaparan saya sudah menjawab kekeliruan persepsi dari William dan yang lainnya.

Bagi yang belum menulis, mulailah menulis di Kompasiana, blog pribadi, media sosial, atau saluran lain. Siapa tahu, tulisan kalian ada manfaatnya buat orang lain.

Salam Kompasiana.

"Berbagi tulisan yang bermanfaat untuk orang lain, itu sangatlah berharga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun